Bantaeng - Pemuda asal Dusun Bungayya, Desa Pajukukang, Kecamatan, Pajukukang, Kabupaten Bantaeng ditemukan tewas di semak-semak. Sejauh ini, kematian pemuda bernama Akbar, 29 tahun, ini disinyalir digigit ular.
"Sesuai pernyataan dokter yang menyebut kalau di jari Akbar ada bekas gigitan ular," ujar Kapolsek Pajukukang, AKP Saharuddin saat dijumpai, Rabu, 11 Maret 2020.
Jazad korban ditemukan sudah dalam keadaan kaku, berdasarkan hasil pemeriksaan medis diperkirakan ia mendapat serangan ular sekitar jam 9 pagi.
Jazad tersebut ditemukan dengan kondisi seluruh tubuh hitam dan kaku serta mulut berbusa, pada Senin, 9 Maret 2020, Oleh kakeknya yang bernama Saru, di sebuah kebun yang tak jauh dari rumah mereka.
Sebelumnya Akbar memang diketahui gemar berjalan-jalan di area kebun yang penuh semak belukar tersebut. Biasanya untuk mencari burung puyuh yang suka berkeliaran di area kebun.
"Jazad korban ditemukan sudah dalam keadaan kaku, berdasarkan hasil pemeriksaan medis diperkirakan ia mendapat serangan ular sekitar jam 9 pagi," tambah Saharuddin.
Pertama kali ditemukan, warga sempat geger dan mengira korban merupakan korban penganiayaan. Namun setelah muncul catatan medis Dokter dari Puskesmas desa Baruga, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jazad korban.
Menurut Kepala Desa Pajukukang, Hariyadi Nakka, sosok Akbar dikenal sebagai pemuda yang baik dan sabar. Diketahui ia memiliki keterbelakangan mental sehingga tidak terlalu banyak bergaul dengan pemuda sebayanya.
"Semasa hidupnya dia adalah anak yang sabar, kurang bicara dan tidak bergaul dengan kelompok remaja. Kesehariannya biasa mencari burung puyuh," terangnya. []