Pemkot Yogyakarta Perkuat Pantauan OTG C-19

Pemkot Yogyakarta sudah menerapkan Protokol Kesehatan Revisi 5 dari Kemenkes. Salah satunya memperkuat pemantauan OTG Covid-19.
Ilustrasi Corona (Foto: pixabay)

Yogyakarta - Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 (Protokol Kesehatan) Revisi 5 dari Kementerian Kesehatan sudah mulai diberlakukan. Imbasnya, pemantauan terhadap mereka yang terpapar positif Covid-19 berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) diperkuat dan hal ini yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.

"Protokol Revisi 5 sudah diberlakukan. Kami Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kemudian berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak muncul kekhawatiran terutama mereka yang positif tapi berstatus OTG," ungkap Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Balai Kota, Selasa, 25 Agustus 2020.

Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta mengutarakan, dengan diberlakukannya protokol revisi 5 maka pasien berstatus OTG tidak perlu lagi dirawat di rumah sakit. Sebagai gantinya, mereka cukup menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Baca Juga:

Namun, selepas selepas isolasi mandiri di rumah masing-masing tersebut, tak diberlakukan lagi swab test lanjutan, guna memastikan kesembuhan yang bersangkutan. "Kalau sebelumnya harus swab sampai hasilnya negatif dua kali. Sekarang, setelah isolasi 14 hari dan tetap tanpa gejala, ya sudah boleh dilepas. Bisa saja minta test swab lagi, tapi biaya mandiri," ungkapnya.

Dengan adanya protokol baru tersebut, maka Heroe meminta kepada jajaran di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW, agar ikut serta memantau warganya yang melakoni isolasi mandiri. Adapun mengenai kebutuhan obat, maupun vitamin penunjang nantinya bakal, disuplai Puskesmas setempat.

Sekarang, setelah isolasi 14 hari dan tetap tanpa gejala, ya sudah boleh dilepas. Bisa saja minta test swab lagi, tapi biaya mandiri.

"Semuanya harus bersama-sama mengawasi warga yang positif tanpa gejala. Sekarang ini tidak ada lagi pengujian setelah dinyatakan positif, tidak ada pernyataan sembuh, sehingga kami ajak masyarakat ikut memantau agar protokol dijalankan dengan baik," tutur dia.

Dia mencontohkan dengan yang terjadi di wilayah Kotagede yang saat ini terdapat dua pasien berstatus OTG. "Makanya budaya gotong royong pun coba dihidupkan kembali untuk membantu warganya yang harus menjalani isolasi. Beruntung, masyarakat setempat tak keberatan dan antusias menyambutnya," tutur dia.

Baca Juga:

Camat Kotagede, Rajwan Taufiq menambahkan pihaknya langsung menindaklanjuti revisi pedoman yang mulai berlaku per 15 Agustus 2020 dengan rapat koordinasi bersama jajaran kelurahan, RT dan RW. 

"Kami terus berkoordinasi untuk memastikan OTG ini selalu berada di rumah dan tak beraktivitas di luar. Kami juga harus melibatkan masyarakat tentu, untuk mencukupi kebutuhan logistik bagi keluarga yang menjalani isolasi mandiri itu," sambung dia.

Lebih lanjut Rajwan mengungkapkan, kultur masyarakat Kotagede yang guyub dan punya jiwa gotong royong yang tinggi, membuat pihaknya tidak kesulitan menerapkan langkah tersebut. Bahkan, dia menilai warganya sangat antusias membantu tetangga yang tengah terjangkit virus corona itu.

Baca Juga:

"Agar tidak muncul kekhawatiran, kami edukasi saja, selama OTG disiplin isolasi, tidak beraktivitas di luar rumah, warga sekitarnya tak perlu takut. Makanya, semua harus gotong royong bantu psikologis dan logistik," jelas dia.

Rajwan juga menambahkan, kedua OTG di wilayahnya itu tidak ada yang terkendala dalam menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Akan tetapi, pihaknya tetap menyediakan shelter khusus, jikalau sewaktu-waktu ada pasien tanpa gejala yang tidak bisa isolasi di kediamannya.

"Apalagi, OTG setiap hari dipantau Puskesmas melalui WA. Dipantau kesehatannya, muncul gejala atau tidak. Warga pun berkomunikasinya lewat WA, jadi dipastikan tidak kontak langsung dengan pasien," pungkas dia. (Gading Persada)

Berita terkait
Jumlah Nakes di Kota Yogyakarta yang Terpapar C-19
Sampai saat ini sudah ada tiga tenaga kesehatan di Kota Yogyakarta yang terpapar virus C-19 atau Covid-19.
Dalam 4 Hari, Ratusan Ribu Wisatawan ke Yogyakarta
Dalam empat hari terakhir, ratusan ribu wisatawan berkunjung ke Yogyakarta. Data itu diketahui berdasarkan aplikasi visitingjogja.com.
3.713 Kasus Selama Razia Masker di Yogyakarta
Dalam razia terhitung 4-23 Agustus 2020, ditemukan 3.713 kasus warga tanpa masker di Provinsi DIY, terbanyak di Malioboro Yogyakarta.