Pemkot Yogyakarta Gandeng ISI Olah Sampah Jadi Kerajinan

Pemkot Yogyakarta gandeng ISI untuk pengolahan sampah pada bank sampah agar menjadi salah satu program kerajinan masyarakat.
Heroe Poerwadi, saat menerima kunjungan Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) di Ruang Sadewa Balai Kota Yogyakarta, Selasa, 29 Desember 2020. (Foto: Tagar/Ist/Dok Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) untuk pengolahan sampah pada bank sampah agar menjadi salah satu program kerajinan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat menerima kunjungan Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) di Ruang Sadewa Balai Kota Yogyakarta, Selasa, 29 Desember 2020.

Audiensi tersebut untuk membahas masalah sampah di Kota Yogyakarta. Salah satu persoalan penting yang mengemuka dalam audiensi tersebut adalah persoalan sampah semakin menghimpit Yogyakarta. Volume sampah yang terus meningkat setiap harinya berdampak negatif dan mengusik kenyamanan kota. Keadaan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera mencari solusi atas penanganan sampah.

Menurut Heroe, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan volume sampah yang akan dibawa menuju Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, dengan memaksimalkan bank sampah. Di Kota Yogyakarta, setidaknya ada 481 bank sampah aktif.

Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan volume sampah dengan membuat bank-bank sampah baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan.

Di bank-bank sampah tersebut, dilakukan pemilahan sampah organik dan non organik. Setelah dipilah, sampah-sampah organik dikelola dan dijadikan pupuk atau pakan ikan oleh kampung-kampung sayur yang tersebar di Kota Yogyakarta.

“Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan volume sampah dengan membuat bank-bank sampah baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan. Saat ini kurang lebih ada 481 bank sampah yang aktif. Namun, karena tingkat kesadaran masyarakat yang rendah, penumpukan sampah masih saja terjadi,” kata dia, seperti tertulis dalam rilis.

Heroe Poerwadi menambahkan, hal yang telah dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta perlu didukung dengan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri. Prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recyle) harus dijalankan dengan baik. Berkaitan dengan hal ini Pemkot telah bekerjasama dengan Institue Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk pengolahan bagaimana bank sampah menjadi salah satu program kerajinan masyarakat.

Dwi Priyono, perwakilan dari LKY mengatakan bahwa ada beberapa poin penting terkait dengan persoalan pengelolaan sampah di Kota Yogya, antara lain, Kota Yogya sebagai pusat wisata dan padat penduduk memiliki lahan yang terbatas, dan tingkat konsumsi yang tinggi. Keadaan-keadaan inilah yang menjadikan volume sampah di Kota Yogya cukup tinggi.

“Keterbasan lahan menjadi kendala terbesar bagi warga Kota Yogya dalam mengelola sampah. Mayoritas warga tidak memiliki lahan yang memadai untuk mengelola sampah. Faktor keterbatasan lahan ini juga berdampak pada minimnya tempat pembuangan sampah,” kata Dwi.

Menyikapi permasalahan itu, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh Pemkot Yogya, di antaranya adalah perlunya pendidikan penyadaran tentang sampah, pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah bagi bank sampah, dan optimalisasi bank-bank sampai baik di tingkat kecamatan, kelurahan maupun di tingkat RT RW. []

Berita terkait
BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem Yogyakarta 29 - 31 Desember 2020
BMKG menyebut ada potensi cuaca ekstrem melanda Yogyakarta pada 29-31 Desember 2020. BMKG mengeluarkan tiga rekomendasi kepada masyarakat.
ACJJ, Relawan Ban Bocor dan Problem Kendaraan di Yogyakarta
Di Yogyakarta ada ACJJ, komunitas yang membantu ban bocor, kehabisan BBM di malam hari. Gratis. Yogyakarta memang istimewa.
Skenario Pemkot Yogyakarta Menerapkan Sekolah Tatap Muka
Mendikbud Nadiem Makarim memberi sinyal KBM tatap muka dimulai awal 2021. Begini skenario Pemkot Yogyakarta untuk menerapkannya.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.