Makassar - Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb akan menutup akses masuk ke lokasi tenggelamnya bapak anak yang merupakan lahan reklamasi yang hingga saat ini belum dikerjakan oleh pemiliknya sehingga warga sekitar Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, memanfaatkan tempat tersebut sebagai tempat untuk memancing ikan dan berenang.
Menurut PJ Wali Kota Makassar ditutupnya akses masuk ke lokasi proyek reklamasi tersebut agar tidak lagi terjadinya peristiwa yang sama seperti dialami Nur Agus Daeng Nompo bersama dua anaknya, Ulfi, 10 tahun dan Hani, 6 tahun, yang tewas tenggelam saat berenang di lokasi palung tersebut.
Kejadian tenggelam yang menewaskan tiga korban ini, harusnya menjadi pelajaran.
“Akses tanah garapan ini harus ditutup untuk umum dan pagarnya harus diperbanyak, supaya warga tidak menjadi lokasi ini untuk berenang, karena masyarakat yang datang ini tidak tahu kondisi air disini,” kata PJ Wali Kota Makassar, Senin 27 Januari 2020 malam.
PJ Wali Kota menegaskan dirinya akan memerintahkan instansi terkait untuk menutup akses masuk ke lokasi tersebut dan memasang tanda larangan masuk terhadap warga yang kerap menjadi lokasi ini sebagai tempat pemancingan dan lokasi berenang.
“Kejadian tenggelam yang menewaskan tiga korban ini, harusnya menjadi pelajaran dan di lokasi ini bukan baru terjadi kejadian orang tenggelam tapi sudah sering, tapi masih ada saja warga yang datang ke sini. Makanya kita akan tutup akses masuk ke sini,” ungkapnya.
Akses tanah garapan ini harus ditutup untuk umum dan pagarnya harus diperbanyak.
Kendati demikian, PJ Wali Kota Makassar menuturkan Pemerintah Kota Makassar akan memberikan bantuan terhadap keluarga ketiga korban tenggelam yang terdiri bapak dan anaknya ini sebagai bentuk belasungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan.
“Kita akan membantu keluarga korban baik dari proses pemakamannya ketiga jenazah ini, tapi kita tetap berduka cita atas kejadian ini,” pungkasnya. []