Pemkot Makassar Dorong Mekanisme Pengaduan Cegah Bully di Sekolah

Menancapkan predikat "Kota Layak Anak", sejumlah upaya dilakukan untuk mencegah bullying.
Ilustrasi bullying. (Foto: Pixabay)

Makassar (Tagar 19/12/2018) - Kasus demi kasus bullying yang menyebabkan kekerasan di tingkat pelajar menjadi pelajaran penting bagi Pemkot Makassar. Menancapkan predikat "Kota Layak Anak", sejumlah upaya dilakukan untuk mencegah bullying.

Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak DPPA Kota Makassar, Achi Solema mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, dan mekanisme pengaduan untuk mencegah bullying di lingkungan sekolah.

"Kalau kemarin kita sempat membaca di medsos kasus anak yang menancapkan badik di temannya itu juga bermula dari bully yang berkembang menjadi kekerasan fisik," kata Aci di Makassar, Rabu (19/12).

Aci membayangkan kalau anak-anak di bawah umur sudah melakukan hal-hal yang tidak pantas bagaimana mereka tumbuh dan berkembang secara optimal untuk mencapai cita-citanya. Padahal, lanjut Aci, 20 tahun ke depan anak-anak tersebut adalah penerus kota Makassar.

Bersamaan dengan itu, kemarin Selasa (18/12), upaya pencegahan bully dilakukan oleh Pemkot Makassar yang bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), UNICEF, Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar. Pencegahan itu lewat Pentas Seni dan Roots Day di SMP Negeri 1, Jalan Baji Gau, Makassar.

"Kita mengaktifkan insting kita membela, melindungi dan biar pun banyak orang bilang jelek tapi ada di hati kita melindungi punya rasa," ujar perwakilan UNICEF, Debora.

Pentas SeniPentas Seni dan Roots Day di SMP Negeri 1, Jalan Baji Gau, Makassar. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Dalam acara itu, Debora mengigatkan kepada seluruh pelajar untuk bersikap baik. Bertindak bullying tidak dianjurkan di sekolah. Jika ada unsur bullying berkembang, siswa maupun siswi disarankan melapor ke guru terkait.

"Jadi paling penting ada mendepankan sisi baik kita, dan setiap orang baik juga punya jahat, dan kita ke depankan sisi baik kita," terangnya.

Achi merespons positif acara yang dilakukan di SMP Negeri 1. Dia berharap kegiatan itu terus berlanjut di sekolah lain untuk mencegah terjadinya tindakan bully yang membawa dampak negatif bagi anak di Makassar.

"Akan terus menjadi program unggulan untu SMP Negeri 1 Makassar sehingga sekolah ramah anak dapat terwujud di tempat ini dan menjadi virus positif bagi sekolah lain," tandasnya.

Berita terkait
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.