Pemkab Cianjur Jelaskan Alur Penanganan Covid-19

Antisipasi penyebaran hoaks tentang Covid-19 di Cianjur, Pemkab Cianjur beberkan alur pelayanan dan penanganan Covid-19
Penerimaan alkes rapid test oleh Plt Bupati Cianjur Herman. (Foto: Tagar/Muhammad Ginanjar).

Cianjur - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, imbau agar masyarakat tidak panik menghadapi situasi saat ini, dengan maraknya informasi yang terkait dengan virus corona (Covid-19). 

Saat ini di Kabupaten Cianjur masyarakat panik dengan adanya informasi-informasi dari grup WhatsApp ataupun media sosial. “Dari Pemkab Cianjur kami menyampaikan beberapa hal mencermati situasi saat ini, masyarakat jangan latah ada yang sakit sedikit positif, yang menentukan itu kan dari Tim kesehatan dan sudah ada protap nya tidak sembarangan,” kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, di pendopo Cianjur, Jawa Barat. Rabu, 25 Maret 2020.

Herman menuturkan, jika terindikasi covid-19 ada beberapa tahapan salah satunya diperiksa di laboratorium. “Kan ada pasien sudah beberapa hari bahkan masuk icu dan hasilnya negatif. Jangan sampai masyarakat latah,“ jelas Herman.

Herman menyampaikan, jika saat ini sudah ada tim yang mendapatkan SK dari Bupati, bahkan untuk soal anggaran Pemkab Cianjur juga sudah disiapkan sesuai dengan arahan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.” Jadi intinya masyarakat tidak perlu khawatir, ada juga Call Centre yang bisa diakses, atau juga bisa dilihat di aplikasi Pikobar Jawa Barat,” kata Herman.

cianjur2Alur penanganan Covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jabar. (Foto: Tagar/Muhammad Ginanjar).

Untuk alur pelayanan Covid-19, Pemerintah juga membentuk alur pelayanan dan penanganan secara serius. Setelah ada informasi dari masyarakat kemudian akan mengarah ke PIC dari Puskesmas, kemudian puskesmas menjawab kasus yang dilaporkan oleh masyarakat. ”Ketika sudah melaporkan kasusnya kemudian puskesmas akan melangsungkan ke tim ahli, isinya berupa diskusi di grup WA, dari grup itu ada seluruh dokter di puskesmas maupun dokter klinik mandiri dokter paru dokter spesialis, kemudian kasus ini dibahas dan atas izin dokter ahli maka kriteria odp atau pdp baru bisa ditetapkan,” jelas Herman.

Setelah itu, jika masyarakat harus mendapatkan rujukan, setelah ditetapkan oleh ahli karena harus dirujuk, kemudian pasien akan difasilitasi.” Cianjur sudah ditunjuk oleh gubernur di RSUD Sayang, namun jika penuh maka rumah sakit lain yang ada di Cianjur harus siap,” katanya.

Sementara Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr. Yusman Faisal, menyebutkan untuk alat rapid test Kabupaten Cianjur mendapatkan 25 buah, hal tersebut jauh dari ajuan sebanyak 3 ribu lebih. ”Ajuannya kan tadi lebih dari 3.000 ya, mudah-mudahan ini hanya tahap awal dulu, nanti kan kalo udah mencukupi yang zona merah Gubernur Jabar akan lebih banyak memberikan ke zona hijau,” ujarnya. []

- Muhammad Ginanjar

Berita terkait
4 Pengurus HIPMI Cianjur Isolasi Mandiri di Rumah
Ketua HIPMI Cianjur, Helmi Suana Permanahadi, sebut 4 anggota HIPMI Cianjur menjalankan isolasi mandiri setelah mengikuti Musda HIPMI di Karawang
Polres Cianjur Bentuk Posko Siaga Corona
Polres Cianjur, Jawa Barat, melakukan berbagai upaya dalam penanganan virus corona (Covid-19) al. tim dan Posko Siaga corona