Pemkab Banyuwangi Cairkan BLT Kemensos Rp 600 Ribu

BLT Kemensos menjangkau 32.344 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Banyuwangi dan akan dicairkan secara bertahap.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat akan menyalurkan BLT kepada warga. (Foto: Pemkab Banyuwangi/Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Bantuan BLT Kemensos ini menjangkau 32.344 Kepala Keluarga (KK).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Banyuwangi Lukman Hakim mengatakan pencairan BLT Kemensos ini berbeda dengan BLT Dana Desa sebelumnya sudah lebih dulu dicairkan. Pencairan BLT Kemensos, kata Lukman dilakukan secara bertahap.

Ada 32.344 KK Banyuwangi yang mendapat BLT Kemensos. Data ini yang datanya sudah mendapat persetujuan dari Kemensos.

“BLT Kemensos sudah mulai ada dicairkan dan diterima oleh sejumlah warga. Nilainya Rp. 600 ribu per kepala keluarga (KK). Secara bertahap bantuan lain yang berasal dari pusat juga akan segera dicairkan,” kata ujarnya, Jumat, 1 Mei 2020.

Lukman mengaku BLT Kemensos diberikan selama tiga bulan untuk membantu warga menanggulangi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

“Ada 32.344 KK Banyuwangi yang mendapat BLT Kemensos. Data ini yang datanya sudah mendapat persetujuan dari Kemensos. Terakhir, kami juga sudah mendapat penambahan kuota jadi 45 ribu, ini akan kami terus input datanya agar bisa kami optimalkan penerima manfaatnya,” tambah Lukman.

Lukman merinci skema bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan untuk Banyuwangi. Selain BLT Kemensos, juga ada Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjangkau 109.415 KK, dan ada penambahan BPNT sebesar 29.894 KK.

“Jadi ada 139.309 KK yang menjadi sasaran penerima manfaat PKH dan BPNT. Sehingga, kalau ditotal untuk penerima manfaat BLT Kemensos dan PKH/BPNT, totalnya 171.653 KK," kata Lukman.

Lukman lalu menjelaskan, bahwa penerima program adalah mereka yang tercantum di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Di Banyuwangi ada 193.309 KK yang masuk dalam DTKS.

Dengan begitu, lanjutnya, ada 21. 653 KK yang belum tercover dua program dari Kemensos, yaitu 15.504 KK tersebar di desa dan 6.089 KK di kelurahan.

”Untuk yang di desa akan di-cover BLT Dana Desa, di mana sasaran penerima manfaat BLT Desa sebesar 36.979 KK. Sedangkan yang di kelurahan, diintervensi program pemerintah provinsi dan kabupaten,” ujarnya.

Lukman mengatakan, selain bantuan dari pusat dan provinsi, warga juga tetap akan menikmati jaring pengaman sosial dari Pemkab Banyuwangi, mulai dari paket sembako, nutrisi ibu hamil dan menyusui, konsumsi harian pekerja informal, hingga insentif untuk santri dan beasiswa mahasiswa.

”Jadi dengan keroyokan pusat, provinsi, dan kabupaten, kita bisa bantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa (BPM Pemdes) Kusiyadi mengatakan, BLT Desa diprioritakan untuk KK yang belum tercover dari BLT Kemensos dan mereka yang terdampak covid 19.

“Jadi insyaallah DTKS yang ada di desa bisa tercover semua program,” tutur Kusiyadi.

Sementara itu Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah cepat menyalurkan bantuan ke daerah. Sehingga program tersebut saat ini bisa dinikmati oleh warga.

Anas mengaku juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi terkait program jaring pengaman sosial diluncurkan ke daerah. Mengingat sejumlah kementrian juga meluncurkan berbagai program penanganan dampak Covid-19 di daerah.

“Contohnya kartu prakerja kami telah meminta agar proses verifikasi diserahkan ke daerah agar lebih tepat sasaran. Kami terus meminta kepada pusat agar daerah diberi keleluasaan untuk menentukan siapa yang berhak untuk mengikuti program ini karena daerah yang lebih tahu. Dengan demikian, penerima manfaat BLT Kemensos dan PKH/BPNT totalnya sebanyak 171.653 KK. Kondisi di wilayahnya,” kata Anas. []

Berita terkait
8 Pelaku Kejahatan Diringkus Polresta Banyuwangi
Delapan pelaku kejahatan tersebut diringkus Polresta Banyuwangi selama bulan April 2020 dan di tengah pandemi Covid-19.
Cerita Seorang Pastor Bangun Musala di Banyuwangi
Seorang romo di Banyuwangi membangun musala, wujud toleransi di ujung timur Pulau Jawa.
Khofifah Siap Cairkan BLT Rp 600 Ribu Jelang Ramadan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan sudah menyiapkan anggaran Rp 2,322 T dari realokasi anggaran dana desa.