Jakarta - Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ferdinandus Setu membantah isu di media sosial yang mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota Indonesia karena usulan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Isu diketahui juga pernah dilontarkan oleh anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Selatan (Kalsel) Habib Aboe Bakar Alhabsyi.
"(berita tersebut) Kami sudah cap hoaks pada 27 Agustus," kata Ferdinandus kepada Tagar, Jumat, 30 Agustus 2019.
Dalam keterangannya, Fernandus mengatakan pada faktanya isu bahwa pemindahan ibu kota ke Kalimantan merupakan usulan PKI adalah tidak benar. Pemindahan merupakan keputusan Pemerintah sebagai langkah untuk mengurangi beban DKI Jakarta.
Kondisi Jakarta saat ini dinilai sudah jenuh dan sulit melakukan pengembangan lantaran keterbatasan lahan yang tersedia. Selain itu, tujuan lainnya adalah pemerataan pembangunan di Indonesia yang selama ini masih terpusat di Pulau Jawa.
Kami sudah cap hoaks.
Adapun Kalimantan Timur dipilih karena dinilai strategis, berada di tengah-tengah wilayah Indonesia dan minim resiko bencana seperti banjir, gempa bumi, dan tsunami.
Alasan lain, Fernandus menyebut pemindahan ibu kota ke kalimantan lantaran adanya dukungan infrastruktur yang lebih lengkap, serta adanya lahan pemerintah seluas 180.000 hektar.
Diketahui sebelumnya, isu pemindahan Ibu Kota Indonesia karena usulan PKI meliar di lini masa media sosial Twitter. Isu menyebutkan saran partai terlarang itu telah muncul pada tahun 1965. Unggahan hoaks bahkan menyebut keterlibatan diaspora China yang menguasai jutaan hektar di Kalimantan
Selain viral di dunia maya, anggota DPR dari dapil Kalsel Habib Aboe Bakar Alhabsyi juga sempat melontarkan pernyataan yang hapir serupa.
Ia menyebut wacana pemindahan ibu kota ke Kalimantan pernah diusulkan petinggi PKI, Semaun.
"Pemindahan ibu kota bukanlah ide sederhana, jadi harus dipikirkan secara matang. Sebenarnya ini bukan ide baru, saya pernah membaca usulan pemindahan ibu kota juga pernah disampaikan Semaun (tokoh PKI)," kata Habib kepada Tagar, Kamis 8 Agustus 2019. []