Pemimpin G-7 Akan Bahas Tenggat Penarikan dari Afghanistan

Para pemimpin dari kelompok negara-negara maju G-7 bertemu hari Selasa, 24 Agustus 2021, membahas situasi di Afghanistan
Pasukan AS di Afghanistan (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Para pemimpin dari kelompok negara-negara maju G-7 bertemu hari Selasa, 24 Agustus 2021, membahas situasi di Afghanistan. Beberapa negara mendesak Presiden AS, Joe Biden, agar mempertahankan tentara AS di negara itu setelah tenggat 31 Agustus 2021, untuk memfasilitasi upaya evakuasi yang sedang berlangsung.

“Saya akan meminta rekan-rekan dan sekutu kami untuk mendukung rakyat Afghanistan dan meningkatkan dukungan bagi pengungsi dan bantuan kemanusiaan,” kata PM Inggris Boris Johnson menjelang pertemuan virtual para pemimpin.

Dengan sisa satu pekan lagi sebelum tiba tenggat yang ditetapkan Biden, puluhan ribu warga Barat dan Afghanistan yang mendukung upaya AS telah bergerak ke Bandara Internasional Hamid Karzai dengan harapan dapat melewati gerbang-gerbangnya dan menyelamatkan diri dengan penerbangan keluar negara itu.

Namun, banyak warga Afghanistan yang menyatakan sulit sekali, atau mungkin mustahil, untuk melewati pos-pos pemeriksaan Taliban yang berjajar di sekitar bandara. Para pejabat Taliban tampaknya tidak bersedia memberi banyak kelonggaran bagi AS, dengan menyebut tenggat mendatang sebagai “garis merah.”

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake SullivanPenasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

“Kami sedang dalam pembicaraan dengan Taliban setiap hari melalui saluran politik dan keamanan” mengenai “setiap aspek dari apa yang terjadi di Kabul sekarang ini,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Senin, 23 Agustus 2021.

Biden “menghadapi ini hari demi hari dan akan membuat keputusan sementara kita bertindak,” lanjut Sullivan, membela cara penanganan Gedung Putih terkait penarikan itu. “Kami membuat banyak kemajuan dalam hal jumlah yang dievakuasi,” katanya.

Kritik dari legislator AS, mantan pejabat militer dan bahwa beberapa sekutu AS mengalir sejak pasukan Taliban memasuki ibu kota Afghanistan pada 15 Agustus lalu.

Tentara Amerika bersiap untuk menaiki helikopterTentara Amerika bersiap untuk menaiki helikopter sekitar 60 kilometer sebelah utara Kandahar, Afghanistan, 20 Mei 2003 (Foto: voaindonesia.com - Kamal Kishore/AFP)

“Situasi di Afghanistan memburuk setiap hari,” kata Senator dari partai Republik Mike Rounds pada hari Senin, 23 Agustus 2021. “Pemerintahan Biden harus membuat evakuasi aman warga Amerika yang masih terperangkap di Afghanistan sebagai prioritas utamanya.”

Tetapi setelah evakuasi yang berawal lambat, berbagai upaya untuk membawa keluar orang-orang dari negara itu telah mengalami peningkatan.

Para pejabat AS Senin malam mengatakan bahwa dalam 36 jam terakhir, lebih dari 27 ribu orang telah diangkut dengan pesawat keluar dari Afghanistan, termasuk lebih dari 17 ribu orang dengan pesawat militer AS, lebih banyak daripada jumlah orang yang pergi pada pekan pertama evakuasi.

Beberapa pejabat militer hari Senin juga menyatakan optimisme bahwa mereka akan dapat mempertahankan laju evakuasi itu (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
AS Batalkan Evakuasi Pengungsi Afganistan ke Korsel dan Jepang
Masalah logistik dan geografis jadi kendala evakuasi pengungsi Afganistan ke pangkalan militer AS di Korsel dan Jepang
Amerika Tingkatkan Kecepatan Evakuasi dari Kabul
Amerika terus berpacu dengan waktu untuk terus menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan dengan batas waktu 31 Agustus 2021
Wapres Harris Sebut AS Tetap Fokus pada Evakuasi di Afghanistan
Wapres Harris tegaskan bahwa negaranya harus mempertahankan fokusnya dalam mengevakuasi warga AS dan warga Afghanistan yang rentan
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.