TAGAR.id, Gedung Putih, Washington DC, AS - Para pemimpin Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis dan Jerman membahas upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015. Hal ini dikatakah oleh pejbat Gedung Putih, 21 Agustus 2022, dalam sebuah pernyataan yang sebagian besar berfokus pada Ukraina.
"Selain itu, para pemimpin membahas negosiasi yang sedang berlangsung mengenai program nuklir Iran, perlunya memperkuat dukungan bagi mitra di kawasan Timur Tengah, dan upaya bersama untuk mencegah dan membatasi kegiatan destabilisasi regional yang dilakukan Iran," kata Gedung Putih yang menggambarkan percakapan telepon ke empat pemimpin tersebut.
Gedung Putih tidak merinci lebih lanjut mengenai Timur Tengah yang didiskusikan Presiden AS, Joe Biden, dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz.
Uni Eropa dan AS pekan lalu mengatakan sedang mempelajari tanggapan Iran terhadap apa yang disebut Uni Eropa sebagai proposal "final" untuk menghidupkan kembali kesepakatan, yang mengharuskan Teheran mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.
Kegagalan dalam perundingan nuklir bisa meningkatkan risiko perang regional baru, dan Israel mengancam akan melakukan tindakan militer terhadap Iran jika diplomasi gagal mencegah Teheran mengembangkan kemampuan senjata nuklirnya.
Iran, yang sejak lama membantah memiliki ambisi seperti itu, telah memperingatkan akan memberikan tanggapan yang "menghancurkan" pada setiap serangan Israel. (my/lt)/voaindonesia.com. []