Pemilihan Wakil Anies Molor Lagi, Ketua DPRD Sakit

Pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan kembali molor hingga Maret 2020. Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi sakit.
Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: Instagram/Prasetyo Edi Marsudi)

Jakarta - Pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan kembali molor hingga Maret 2020. Menurut Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mundurnya rencana penetapan Wagub DKI dikarenakan kondisi fisiknya sedang tidak baik.

"Saya sakit mas," kata Prasetyo di DPRD, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020.

Ketua DPRD DKI Jakarta: Maret minggu pertama sudah ada wagub

Namun, siang tadi, Ketua DPRD telah menggelar rapat Badan Musyawarah (Bamus) di kantornya. 

Rapat Bamus kali ini salah satunya untuk menentukan tanggal penetapan tata tertib pemilihan sosok pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sementara pembahasan tata tertib pemilihan, rencananya dibahas pada rapat pimpinan gabungan (rapimgab) siang menjelang sore tadi. 

Dari pantauan Tagar di DPRD DKI, Senin siang, 17 Februari 2020, sebagian pimpinan fraksi telah bergabung di ruang kerja Ketua DPRD untuk menggelar rapimgab.

"Maret minggu pertama sudah ada wagub," kata Ketua DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: DPRD Minta Pansus Cawagub DKI Dibentuk Lagi

Menurut Prasetyo, dalam rapimgab, setiap pimpinan fraksi dapat mempertanyakan materi tata tertib pemilihan. Jika disepakati, selanjutnya bakal diserahkan ke sidang paripurna untuk disahkan.

Hingga hari ini, Gubernur DKI Jakarta bekerja tanpa wagub selama hampir 17 bulan. Waktu paling lama dihabiskan dengan perselisihan antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra sebagai partai pengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pada penghujung tahun 2019, PKS sempat dijanjikan oleh Ketua DPRD DKI yang menyatakan pemilihan wagub akan digelar pada Januari 2020. 

Namun, proses pemilihan itu tidak bergulir lantaran Prasetyo menilai usulan cawagub saat itu, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto yang keduanya kader PKS, belum disepakati oleh Gerindra.

Pada 20 Januari 2020, kedua partai mencapai kesepakatan. PKS resmi mengusung kadernya, Nurmansjah Lubis sebagai cawagub dan Gerindra juga mencalonkan kadernya, Ahmad Riza Patria.

Atas kesepakatan ini, Wakil Ketua DPRD M Taufik yakin pemilihan wagub dapat digelar di awal Februari. 

"Pemilihan dan pelantikan insya Allah Februari selesai," ujar Ketua DPD Gerindra DKI ini usai mengumumkan kesepakatan cawagub.

Baca juga: PKS Optimis, 2020 Anies Baswedan Tidak Menjomblo

Tetapi langkah cepat Gerindra mendapat kritik dari sebagian fraksi yang menentang pendapat Taufik, karena mengusulkan pemilihan wagub tak perlu melalui uji kelayakan.

Meski demikian akhirnya Taufik mengalah. Gerindra pun setuju cawagub dipilih melalui uji kelayakan. Dia ingin pemilihan segera dilakukan dan menargetkan Jakarta memiliki wakil gubernur pada Februari ini.

"Ya insya Allah tidak terlalu lama. Tidak lama-lama lah. Segera disahkan. Buat apa lama lama,” ujar Taufik, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020. []

Berita terkait
Pimpinan DPRD 'Ribut' Soal Pansus Cawagub DKI
Dua pimpinan DRPD DKI Jakarta Mohamad Taufik dan Zita Anjani ribut soal panitia khusus (pansus) pemilihan cawagub DKI.
Fit Proper Test Cawagub DKI, PAN: Kenapa Tak Setuju?
Penasihat Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mempertanyakan pihak mana yang tidak menyetujui fit and proper test cawagub DKI Jakarta.
Sebentar Lagi Kursi Wagub DKI Tidak Lagi Kosong
Kursi wagub DKI Jakarta akan terisi melalui pemilihan dan penetapan oleh anggota DPRD Jakarta paling cepat pekan pertama bulan Februari 2020.
0
Jawaban Jokowi Saat Ditanya Pilih Puan Maharani atau Ganjar Pranowo Capres 2024
Apa jawaban Presiden Jokowi ketika wartawan bertanya kepadanya: pilih siapa capres untuk Pilpres 2024, Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.