Pemerintah Tangani Dampak Banjir dan Longsor di NTT dan NTB

Presiden Jokowi telah memerintahkan instansi terkait untuk segera menangani dampak banjir bandang dan longsor di NTT dan NTB
Seorang nenek dan cucunya berdiri depan rumah mereka yang rusak akibat banjir bandang di Desa Haitimuk di Flores Timur pada 4 April 2021. (Foto: voaindonesia.com - AFP/Joy Christian)

Jakarta - Banjir bandang dan longsor terjadi di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan instansi terkait untuk segera menangani dampak banjir bandang dan longsor di kedua daerah tu. Ghita Intan melaporkannya untuk voaindonesia.com/

“Untuk itu saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB, kepada Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Panglima TNI dan Kapolri untuk melakukan secara cepat evakuasi dan penanganan korban bencana serta penanganan dampak bencana,” kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, 5 April 2021.

jokowi istanaPresiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 26 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/courtesy-Biro Setpres)

Jokowi minta agar penanganan bencana tersebut bisa dilakukan dengan cepat dan baik, seperti bantuan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik, dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi serta perbaikan infrastruktur.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengikuti arahan petugas di lapangan dan selalu meningkatkan kewaspadaan dari bencana banjir dan longsor karena meningkatnya curah hujan yang ekstrem. Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah,” kata Jokowi.

Atas nama pribadi, dan seluruh rakyat Indonesia, Jokowi juga mengucapkan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dunia yang terjadi dalam musibah tersebut. “Saya juga memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini,” ujar Jokowi.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), 5 April 2021, melaporkan banjir bandang yang terjadi di Flores Timur telah menewaskan 44 orang. Sebanyak 26 orang dinyatakan hilang, sembilan orang luka-luka, 80 kepala keluarga (KK) terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.

puing-puing adonaraPuing-puing terlihat di kota Adonara di Flores Timur pada 4 April 2021, setelah banjir bandang dan tanah longsor melanda kawasan timur Indonesia dan negara tetangga Timor Leste (Foto: voaindonesia.com - AFP/Joy Christian)

Data mengenai para korban dan masyarakat terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan wilayah yang terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

BPBD menambahkan sedikitnya lima jembatan putus dan puluhan rumah tertimbun lumpur akibat banjir bandang yang dipicu hujan intensitas tinggi sejak Minggu, 4 April 2021, dini hari.

Selain di Flores Timur, banjir juga menyapu Kabupaten Malaka dan menimbulkan dampak di sejumlah desa di beberapa kecamatan, antara lain: Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Weliman, Kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan Kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat). (gi/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Banjir Bandang NTT, Kemensos Salurkan Bantuan Rp 2,6 Miliar
Kemensos menyalurkan bantuan sebesar Rp2.619.056.695 untuk korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur dan Lembata NTT.
Update: 62 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Flores
Sebanyak 62 orang yang tewas akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores Timur sejak Minggu dini hari, 4 April 2021.
Jokowi Sampaikan Bela Sungkawa Bencana Banjir Bandang di NTT & NTB
Presiden sampaikan bela sungkawa atas musibah banjir bandang di NTT dan NTB juga memerintahkan jajarannya untuk menangani bencana dengan cepat.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.