Pemerintah Lanjutkan Program Stimulus untuk Pariwisata

Pada 2020, lanjut dia, dana hibah pariwisata yang merupakan bagian dari program PEN tercatat sebesar Rp3,3 triliun.
Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto. (Foto:Tagar/tangkapan layar webinar Kemenko Perekonomian)

Jakarta - Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak paling besar akibat pandemi Covid-19 dan diperkirakan pulih paling akhir. Untuk memperbaiki sektor tersebut diperlukan stimulus atau program khusus sehingga kembali tumbuh menunjang perekonomian nasional.

Pemerintah, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, memutuskan untuk melanjutkan sejumlah program stimulus untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata di antaranya dana hibah, subsidi bunga, restrukturisasi kredit dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata.

Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini mengatakan salah satu program yang telah disiapkan pemerintah, adalah hibah pariwisata yang merupakan bagian dari program PEN yang pada tahun lalu telah terserap 70 persen untuk hotel dan restoran.

Menko Airlangga mengingatkan pentingnya program padat karya di sektor pariwisata agar dapat dilaksanakan pada triwulan pertama tahun ini, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pekerja di sektor pariwisata dan juga wisatawan.

Pada 2020, lanjut dia, dana hibah pariwisata yang merupakan bagian dari program PEN tercatat sebesar Rp3,3 triliun.

"Pemerintah juga akan memperluas peserta program Kartu Prakerja pada tahun 2021, bagi para pekerja di sektor pariwisata," kata Airlangga dikutip dari Antara, Rabu, 17 Februari 2021.

Validasi data, data yang kredibel dan akurat sangatlah penting untuk mendorong program-program PEN di sektor pariwisata.

Pemerintah telah menyiapkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan mendorong pengembangan lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata untuk menggeliatkan kembali minat wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata.

"Perlu ada shifting target wisatawan ke wisatawan nusantara atau domestik yang diperkirakan sebesar 50-55 juta orang," imbuh Menko Airlangga.

Saat ini, pemerintah mempercepat peraturan pemerintah untuk KEK Pariwisata Lido dan dua KEK pariwisata di Kawasan Babel yang masih dalam proses adalah KEK Sungai Liat dan KEK Tanjung Gunung.

Baca juga: Pemerintah Lanjutkan Stimulus Keringanan Tagihan Listrik
Baca juga: KKP Bantu Stimulus Ekonomi Sektor Kelautan Lewat Padat Karya

Menko Airlangga mengingatkan pentingnya program padat karya di sektor pariwisata agar dapat dilaksanakan pada triwulan pertama tahun ini, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pekerja di sektor pariwisata dan juga wisatawan.

"Vaksinasi Covid-19 perlu diprioritaskan untuk pekerja di sektor pariwisata, agar memberikan rasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan para wisatawan. Pemerintah ingin geliat wisata mulai ada kembali, tanpa mengesampingkan aspek keselamatan masyarakat," imbuhnya. []

Berita terkait
Berkah Imlek bagi Sektor Pariwisata di Sleman Yogyakarta
Tahun Baru Imlek 2021 rupanya membawa berkah bagi sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Menko Luhut Ingin Seluruh Aspek Pariwisata Toba Terintegrasi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ingin seluruh aspek pariwisata Toba terintegrasi agar dapat merangkai simpul ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Sederet Terobosan Kebijakan untuk Pulihkan Pariwisata RI
Berikut sederet terobosan kebijakan pemerintah untuk memulihkan sektor Pariwisata di Indonesia.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu