Pemerintah Diminta Beri Stimulus Pendidikan Saat Pandemi

Pemerintah perlu beri stimulus pendidikan pada masa pandemi karena orang tua siswa/mahasiswa kesulitan membayar biaya pendidikan khususnya swasta.
Diskusi online Webinar membahas problematika pendidikan dan semangat generasi muda, Webinar diikuti 100 peserta, diselenggarakan Rumah Milenial Indonesia (RMI) Wilayah Kalimantan Timur, Minggu, 17 Mei 2020. (Foto: RMI)

Jakarta - Pendiri Rumah Milenial Indonesia (RMI) Sahat Martin Philip Sinurat menyampaikan empat poin rekomendasi yang menjadi aspirasi generasi muda kepada pemerintah.

Rekomendasi pertama adalah perlu adanya stimulus pendidikan pasca-pandemi karena orangtua siswa/mahasiswa kesulitan membayar biaya pendidikan, khususnya di lembaga pendidikan swasta. Akan ada banyak generasi muda yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, dan ini dapat meningkatkan penggangguran jika tidak diberikan stimulus pendidikan.

Rekomendasi kedua adalah seperti sharing economy di sektor bisnis, perlu adanya sharing education di antara lembaga pendidikan melalui kolaborasi, saling berbagi, dan membantu fasilitas untuk pendidikan yang merata bagi semua generasi muda.

Rekomendasi ketiga adalah beasiswa pendidikan Kementerian Pemudan dan Olahrga untuk aktivis harus dihidupkan kembali karena ada banyak aktivis yang terbantu dengan beasiswa ini.

Rekomendasi keempat adalah mendorong percepatan pembangunan tol langit atau jaringan internet sampai ke pelosok desa agar pendidikan jarak jauh (e-learning) ke depannya dapat berjalan maksimal.

Empat rekomendasi tersebut disampaikan dalam diskusi online Webinar, membahas problematika pendidikan dan semangat generasi muda, Webinar diikuti 100 peserta, diselenggarakan Rumah Milenial Indonesia (RMI) Wilayah Kalimantan Timur, Minggu, 17 Mei 2020.

Webinar ini dihadiri Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, dan Staf Khusus Menpora Alia Laksono.

Sahat SinuratPendiri Rumah Milenial Indonesia (RMI) Sahat Martin Philip Sinurat. (Foto: GMKI)

Direktur Eksekutif Rumah Milenial Indonesia yang juga mahasiswa program magister Universitas Indonesia, Defli Yuandika Ruso, menyampaikan dua isu penting bagi milenial di masa pandemi Covid-19 maupun setelah pandemi berlalu.

Pertama, akselerasi proses digitalisasi dan pemanfaatan media digital dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, pengangguran sebagai akibat dari pendidikan yang tidak diselenggarakan secara berkualitas, serta infrastruktur yang tidak kuat mendukung transformasi lapangan kerja.

Direktur Wilayah RMI Kalimantan Timur Daniel Sihotang yang menjadi moderator dalam Webinar ini membahas beberapa problematika dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19.

“Era digital saat ini harusnya menguntungkan generasi muda yang telah adaptif dengan teknologi, namun kondisi saat ini masih ada keterbatasan di daerah pelosok atau pedalaman yang kurang didukung infrastruktur telekomunikasi,” kata Daniel.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menjelaskan beberapa pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk menjalankan pendidikan jarak jauh.

“Selain menggunakan internet dan televisi, proses pembelajaran dari rumah juga dapat menggunakan radio, karena memang para petani atau daerah di pelosok banyak yang masih menggunakan media ini," ujarnya.

Menurutnya, ada hal positif yang didapatkan dari pandemi Covid-19 saat ini. Dunia pendidikan di Indonesia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada untuk melakukan sistem belajar-mengajar.

“Ini hal yang baik menurut saya. Kalau pandemi ini berakhir, kita tidak akan kembali lagi dengan mekanisme pembelajaran yang dulu, akan ada kolaborasi kedua sistem ini,” tutur Hetifah.

Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar, menyampaikan pembelajaran menggunakan sistem online dan media televisi masih belum efektif karena tidak semua orang memiliki akses internet yang memadai atau bahkan belum ada listrik di daerahnya.

“Dalam kondisi pandemi seperti ini, tidak ada pilihan lagi untuk mereka bisa kembali belajar. Pertemuan secara fisik tidak dapat lagi dilakukan, secara online pun mereka tidak bisa melakukan karena tidak ada fasilitas internet di daerah tersebut,” kata Billy.

Billy menilai kencenderungan masyarakat Indonesia masih menggunakan internet maupun media sosial untuk mencari hiburan, bukan digunakan untuk mencari pengetahuan.

"Pada kondisi saat ini memaksa kita melakukan inovasi dalam dunia pendidikan untuk beradaptasi pada perubahan yang drastis," ujarnya.

Alia Laksono menyampaikan beberapa program yang dilaksanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga di masa pandemi.

“Pada masa pandemi ini, pembinaan atlet maupun pemuda terus berjalan. Generasi muda harus terus maju, keep going on, jaga semangat kalian dalam mengejar prestasimu walaupun di tengah pandemi saat ini," tuturnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Tips Kirim Paket Lebaran di Tengah Pandemi Corona
Mengirim paket lebaran di tengah Pandemi Corona juga harus diperhatikan oleh masyarakat. Berikut tips aman mengirim paket saat wabah Corona.
Siti Fadilah, Bill Gates dan Rencana Pandemi Dunia
Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari membeberkan adanya tindakan menyimpang Bill Gates, di kala pandemi terjadi di dunia.
Ada Pandemi Covid-19, Harga Mobil Bekas Stabil
Data OLX menunjukkan adanya penurunan jumlah permintaan mobil bekas sekitar 40 persen dibadingkan beberapa hari setelah kasus Covid-19 pertama.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.