Pemerintah China Terus Penjarakan Aktivis di Rumah Sakit Jiwa

Pemerintah China memanfaatkan rumah sakit jiwa untuk memenjarakan aktivis tanpa proses hukum terus berlanjut
Seorang polisi berjalan melewati massa demonstrasi yang menuntut pembebasan aktivis, Februari 2020. (Foto: dw.com/id/Isaac Lawrence/AFP/Getty Images)

TAGAR.id - Pemerintah China memanfaatkan rumah sakit jiwa untuk memenjarakan aktivis tanpa proses hukum terus berlanjut. Hal ini dikatakan oleh sebuah kelompok hak asasi manusia. Tim medis diduga berkolusi dengan otoritas dalam menghukum para pembangkang.

Pihak berwenang China selama beberapa dekade menggunakan rumah sakit psikiatri milik negara, yang dikenal sebagai Ankang, untuk menghukum para tahanan politik.

Sebuah laporan yang dirilis Selasa, 16 Agustus 2022, oleh Safeguard Defenders, kelompok hak asasi manusia (HAM) yang berbasis di Madrid, Spanyol, mengatakan bahwa praktik tersebut terus berlanjut, meskipun ada reformasi di awal 2010-an yang membutuhkan tindakan medis, persetujuan, dan peningkatan sistem pengawasan yudisial, psikiatrik, dan perawatan.

Mayoritas data dalam laporan berasal dari wawancara dengan korban dan keluarga mereka yang diposting online oleh Civil Rights and Livelihood Watch (CRLW), sebuah organisasi yang didirikan oleh aktivis dan jurnalis.

Data tersebut merujuk pada kasus di mana 99 orang dipaksa masuk ke dalam psikiatri rawat inap untuk alasan politik antara tahun 2015 dan 2021. "Pada tahun 2022, Partai Komunis China (PKC) masih secara rutin mengunci target politik di rumah sakit psikiatri meskipun menerapkan perubahan hukum untuk menghentikan praktik barbar ini lebih dari satu dekade yang lalu," kata grup tersebut.

"PKC dapat menyingkirkan penggugat dan aktivis sepenuhnya keluar dari sistem keadilan, tanpa harapan untuk mendapatkan pengacara atau diadili, sementara mereka yang "didiagnosis" dengan penyakit mental akan diisolasi dari kehidupan sosial meskipun sudah dilepaskan," tambah mereka.

"Dokter dan rumah sakit berkolusi dengan PKC untuk menjadikan korban sebagai subjek di rumah sakit, tanpa perlu diperiksa secara medis untuk mendapatkan pengobatan paksa."

Sebagian besar korban adalah para penggugat, katanya, "orang-orang yang sering berjuang dan berada di status sosial terendah di China dengan demikian tidak berdaya dan mudah menjadi sasaran."

"Angka-angka seperti itu menunjukkan bahwa pengiriman tahanan politik ke bangsal psikiatri tersebar luas dan rutin di China."

Sasaran pelecehan fisik dan mental

Para tahanan diketahui sering menjadi sasaran pelecehan fisik dan mental, kata laporan tersebut, mengutip klaim oleh para narapidana bahwa mereka telah menjadi sasaran pemukulan, terapi kejut listrik, dan kurungan isolasi.

Di antara mereka yang ditahan adalah seorang gadis muda yang membubuhi cat pada potret Presiden China, Xi Jinping. Ada juga seorang pria yang telah mengajukan petisi Beijing terkait kompensasi medis dan untuk cedera lama yang berkelanjutan," katanya menambahkan.

Kementerian Kesehatan China tidak segera menanggapi laporan ini.

China sebagai pemimpin global dalam praktik penguncian lawan politik menjadi lebih intensif di bawah Presiden Xi, sebagai penguasa negara paling keras dalam beberapa dekade.

Di luar para pembangkang dan penggugat, serta kelompok HAM, setidaknya satu juta orang yang sebagian besar anggota minoritas muslim, telah dipenjara dalam kamp pendidikan ulang di wilayah barat Xinjiang dan menghadapi kekerasan yang meluas. [bh/ha (AFP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Orang-orang Terkenal yang Hilang di China
Setelah buat tuduhan penyerangan seksual terhadap mantan Wakil PM China, Zhang Gaoli, petenis Peng Shuai tidak terlihat selama dua minggu
0
Pemerintah China Terus Penjarakan Aktivis di Rumah Sakit Jiwa
Pemerintah China memanfaatkan rumah sakit jiwa untuk memenjarakan aktivis tanpa proses hukum terus berlanjut