Pembatasan Haji, Pedagang Somalia Menghitung Rugi

Industri peternakan Somalia terganggu pasca Arab Saudi memutuskan pembatasa kuota haji untuk menekan pandemi Covid-19.
Para pedagang ternak di Somalia mengalami kerugian setelah pemerintah Arab Saudi yang merupakan eksportir terbesar membatasi kuota haji untuk menekan pandemi Covid-19. (Foto: voanews.com).

Nairobi - Industri peternakan Somalia terganggu pasca Arab Saudi memutuskan pembatasan kuota haji untuk menekan pandemi Covid-19. Pendapatan negara di Afrika ini banyak disumbang dari ekspor ternak, dan Arab Saudi merupakan tujuan utama ekspor.

Setiap pelaksanaan tahunan ibadah haji, Arab secara rutin memesan jutan sapi dan kambing dari Somalia. Daging hewan tersebut nantinya untuk dibagikan kepada para jemaah haji.

Sebelum virus menyerang, kami biasanya mengekspor ternak dua hingga tiga kali sebulan, sekarang sekali dalam tiga bulan.

Baca Juga: WHO Puji Arab dalam Pelaksanaan Ibadah Haji 

Menurut laporan Kedokteran Hewan dan Ilmu Pengetahuan tahun 2019, Arab Saudi mengimpor lebih dari tiga juta kambing, domba, sapi, dan unta selama musim haji. Sebagian besar kebutuhan impor hewan-hewan tersebut dipasok dari pedagang Somalia.

Hassan Farah, seorang pedagang ternak di Somalia selatan, bulan haji menjadi berkah buatnya. Ia mengirim sejumlah sapi dan kambing untuk diangkut dengan kapal menuju Teluk Persia. Namun gegara Covid-19, bisnis ternaknya pun terpukul.

"Di sini di Lower Juba, sebelum virus menyerang, kami biasanya mengekspor ternak dua hingga tiga kali sebulan. Pandemi telah mengubah segalanya. Kami sekarang hanya bisa mengekspor sekali dalam tiga bulan," ucap Farah, 42 tahun.

Khalid Saeed, koordinator ternak untuk Organisasi Pangan dan Pertanian PBB di Somalia, mengatakan terlepas dari virus Covid-19 dan pembatasan jemaah haji, pedagang Somalia mampu mengekspor setidaknya 1,3 juta hewan dalam empat bulan tahun ini. Sejak April hingga akhir Juli, nilai hewan yang diekspor ke Timur Tengah mencapai kisaran US$ 90 juta hingga US$ 95 juta.

Hal yang sama dikatakan Abdiaziz Bashir Adan, Direktur peternakan Kismayo. Menurutnya, angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pembatasan kuota haji telah memperburuk situasai dan menurunkan harga.

"Seekor kambing yang biasanya harga berkisar US$ 70 hingga US$ 80 dan sekarang hanya laku US$ 50. Para pedagang menyalahkan pembatasan haji," ucap Adan.

Simak Pula: Ibadah Haji Hanya untuk 1.000 Jemaah, Mulai 29 Juli

Menurut Bank Dunia, Somalia diperkirakan memiliki 53 juta ekor ternak. Dari jumlah tersebut, sekitar 75% untuk pasar ekspor. Pandemi Covid-19 telah memupuskan harapan para pedagang. Kini mereka tinggal menghitung kerugian. []

Berita terkait
Ibadah Haji Hanya untuk 1.000 Jemaah, Mulai 29 Juli
Pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 akan dimulai pada 29 Juli 2020 dengan kuota yang sangat terbatas, 1.000 jemaah.
Arab Resmi Larang Ibadah Haji Warga dari Luar Negeri
Arab Saudi mengumumkan secara resmi tidak membuka ibadah haji tahun ini untuk warganegara dari luar negeri.
WHO Puji Arab dalam Pelaksanaan Ibadah Haji
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji Arab Saudi dalam penanganan pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.