Pembangunan Smelter Dongkrak Kesempatan Kerja Warga Lokal

Menteri Luhut mengatakan, pembangunan smelter membuka perluasan kesempatan kerja masyarakat lokal, juga pendidikan dan pelatihan industri smelter.
Menteri Koodinatoor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan industri pengolahan nikel sekaligus resmikan operasi produksi fasilitas HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Pulau Obi. (Foto: Tagar/Facebook Luhut Panjaitan)

Jakarta - Menteri Koodinatoor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan salah satu bentuk dukungan yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan industri smelter, yakni dukungan kesiapan tenaga kerja. Untuk itu pembangunan politeknik di kawasan industri menjadi penting. Hal ini berguna agar dapat memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat lokal untuk menggali ilmu dan bekerja di industri smelter.

"Guna mendukung industri ini, kesiapan tenaga kerja menjadi penting. Perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal menjadi perhatian. Untuk itu, diperlukan fasilitas pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja yang akan bekerja di industri smelter ini," kata Luhut, Jumat, 25 Juni 2021.

Mengingat pentingnya kawasan industri smelter yang beroperasi di Pulau Obi, maka untuk menjaga kelangsungan operasi dan investasinya, perlu dukungan dari pemerintah. Untuk itu Kawasan industri ini merupakan Kawasan industri strategis dan perlu untuk ditetapkan sebagai objek vital nasional.


LuhutMenteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan resmikan operasi produksi fasilitas HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Rabu (23-6-2021). (Foto: Tagar/Kemenko Marves)


"Kita perlu jadikan kawasan industri Pulau Obi ini sebagai kawasan industri strategis, dan perlu untuk dijadikan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas)," katanya.

Sebagai informasi, Luhut telah resmikan operasi produksi fasilitas HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Rabu, 23 Juni 2021.. Pengolahan bijih nikel HPAL berbasis teknologi hidrometalurgi ini akan mendorong percepatan hilirisasi mineral menuju industrialisasi berbasis baterai dan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.


Untuk itu, diperlukan fasilitas pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja yang akan bekerja di industri smelter ini.


Diprediksi pada 2030, masyarakat secara global sadar untuk mengurangi emisi dan akan mendorong kenaikan permintaan kendaraan listrik yang nilainya dapat mencapai 31,1 juta unit. Di Indonesia sendiri, pemerintah menargetkan dapat memproduksi 600 ribu unit kendaraan listrik roda empat dan 2,45 juta roda dua. Dalam hal ini, peningkatan permintaan kendaraan listrik dapat meningkatkan permintaan baterai, terutama jenis NCM (nickel-cobalt-mangan).

Pada kesempatan itu, Menko Luhut hadir bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Investasi/BKPM, Gubernur Maluku Utara, Bupati Halmahera Selatan, Kakorpolairud 2 Marv, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Dirjen Minerba, Dirjen Hubud dalam peresmian dimulainya operasi produksi fasilitas HPAL tahap satu oleh PT Halmahera Persada Lygend. []

Baca Juga: Luhut Ajak Warga Lakukan Refleksi Usai Kenaikan Covid-19

Berita terkait
Menko Luhut Dukung Rempah dan Bumbu Tradisional Lewat Spice Up The World
Menko Luhut menggelorakan program Indonesia Spice Up The World untuk menggaungkan kekayaan rempah dan bumbu tradisional warisan nenek moyang.
Hari Laut Sedunia, Menko Luhut: Jangan Diam Saja Liat Laut Jadi Tempat Sampah
Menko Luhut menyampaikan bahwa kita tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat lautan menjadi tempat pembuangan sampah.
Menko Luhut Tanda Tangani MoU High Level Dialogue and Cooperation Mechanism
Indonesia-RRT sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi perkembangan kondisi global, isu-isu strategis, serta tantangan global.
0
Cara Beli Migor Pakai Aplikasi PeduliLindungi
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini sebagai upaya pemerintah mengatasi sengkarut minyak goreng yang terjadi.