Banyuwangi – Para pebalap di etape ke empat Tour de Indonesia berhasil menaklukkan rute tanjakan Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, yang dikenal paling ekstrem di Asia (22/8/2019).
Tanjakan yang dikenal sangat curam dengan kemiringan 45 derajat itu juga jadi ajang pembuktian bagi para raja tanjakan untuk menunjukkan kebolehannya.
Tanjakan Ijen ini sudah terkenal jadi level tertinggi dan tersulit di balap sepeda Indonesia yang biasa disebut horse class (HC), track ini bahkan dapat pujian dari tim commisaire. “Tentu ini akan menjadi penilaian positif bagi kompetisi balap sepeda Indonesia di dunia Internasional,” kata Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Raja Sapta Oktohari.
Menurut Raja, rute menuju Ijen memang sudah tidak asing lagi bagi sejumlah pebalap mancanegara. Mereka sudah banyak mencoba rute ini karena ikut bergabung dalam kompetisi Internasional Tour De Banyuwangi Ijen yang rutin digelar di Banyuwangi sejak tahun 2012.
Masih menurut Raja, tidak salah jika Banyuwangi disebut sebagai ‘Kota Balap Sepeda’ karena Banyuwangi rutin menggelar kompetisi internasional. “Hampir semua disiplin balap sepeda seperti road race dan BMX ada di sini,” ungkap Raja.
Apresiasi yang sama juga datang dari Jacky Verdenet, President Commissaire Panel Tour d’Indonesia, yang juga commisaire UCI (federasi balap sepeda internasional). Dia sangat terkejut kalau Indonesia punya tanjakan ekstrem yang begitu menantang.
Sebagai orang yang menangani Tour de France dia sudah biasa melihat tanjakan yang sulit, tapi ternyata di Banyuwangi ada yang lebih berat lagi. “Dan yang lebih mengagumkan lagi, sepanjang rute pemandangannya sangat indah. Saya kira pebalap Tour de France harus menjajal rute ini,” tutur Jacky.
Tour de Indonesia berlangsung dalam lima etape dengan jarak 825,4 kilometer yang melalui beberapa kota di Jawa dan Bali. Pada etape keempat ini pebalap dari 20 negara berlomba di rute sepanjang 147,3 kilometer dengan start dari Kota Jember menuju Paltuding, Gunung Ijen Banyuwangi, Jawa Timur.
Di sepanjang rute yang dilalui pembalap masyarakat Banyuwangi antusias menyambut para pebalap. Tidak lupa aneka hiburan seni dan tradisi lokal juga disuguhkan warga untuk menyambut mereka.
Meikel Eyob dari Trengganu Cycling Team Malaysia berhasil menjadi juara pertama di etape keempat ini dengan catatan waktu 4 jam 16 menit. Raja Tanjakan (KOM) dimenangkan oleh Thomas Lebas asal Kinan Cycling Jepang. Thomas adalah salah satu pemenang International Tour d’ Banyuwangi Ijen tahun lalu. []