Pembalap liar Dihajar Warga Sampai Terpelanting dari Motor

Warga berang, balap liar diwarnai adu jotos.
Ilustrasi balap motor. (Foto: Pixabay)

Sragen, (Tagar 13/2/2019) - Balap liar di Sragen diwarnai adu jotos. Warga kehabisan kesabaran dengan tindakan seenak hati para pebalap liar di depan pendopo atau Rumah Dinas Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (9/2).

Video adu jotos antara pebalap dengan warga yang diunggah pemilik akun Facebook, Joeniar Andriyan Bee di grup Facebook Info Cegatan Wilayah Sragen (ICWS) itu menjadi viral.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, seorang warga tampak menendang salah satu peserta balap liar hingga terpelanting dari sepeda motornya.

Balapan liar itu dilakukannya tidak hanya sekali saja, namun setiap malam minggu. Itu merupakan sudah menjadi kebiasaan anak muda di Sragen, Solo.

"Setiap malam minggu saya sering nongkrong diangkringan atau hik yang tak jauh dari lokasi. Pasti ada balapan liar," ujar Joeniar yang dikutip dari Tribunjateng.com.

Namun balapan liar tidak dilakukan oleh anggota komunitas, melainkan anak-anak ABG yang mencari ketenaran. Balap liar itu biasanya dilakukan setelah pukul 22.00 WIB dengan rute balapan di depan Rumah Dinas Bupati Sragen ke arah Timur.

"Sekitar pukul 22.00 hingga tengah malam pasti jalan mulai sepi. Yang balapan liar ganti-gantian, jumlahnya banyak," tambahnya.

Melihat aksi balapan liar dilakukan secara rutin, sebagian masyarakat mulai merasa kehabisan kesabaran, begitu pun dengan Joeniar sendiri mengaku merasa resah keberadaan balap liar tersebut. Hobi yang berujung pada kenakalan itu akhirnya diwarnai adu jotos dengan warga setempat.

Mula-mula pelaku menerjang dengan tendangan, kemudian melayangkan beberapa tinjuan kewajah salah seorang peserta pembalap liar, hingga jatuh dari motornya. Aksi balapan liar tersebut dinilai sebagai kenalakan remaja akibat mencurahkan hobi yang salah, karena tanpa ada izin dari siapa pun.

"Balapan liar merupakan kenakalan remaja yang mencurahkan hobinya secara salah. Ada kelompok tertentu yang memang mengadakan kegiatan tersebut tanpa adanya izin sehingga disebut balapan liar," jelas AKP Dani.

Untuk menghindari aksi itu semakin mengakar dikalangan anak remaja, maka  Kasat Lantas Polres Sragen AKP Dani Permana Putra mengatakan akan menempatkan beberapa personil dititik yang biasa dipakai balapan liar.

"Setiap malam akan ada sembilan personel yang akan patroli di titik-titik yang rawan kejadian tersebut," ujar AKP Dani.

Lebih lanjut, petugas polres Sragen berharap agar masyarakat melaporkan tindakan-tindakan yang meresahkan.

"Kami berharap kepada masyarakat agar melaporkan tindakan-tindakan yang meresahkan, tidak hanya balapan liar. Pasti akan kami tindak lanjuti," tandasnya.

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.