Pembagian Zonasi Rapat Umum, Ganjar: Jateng Siap Meriahkan Kampanye Jokowi

Masyarakat lebih senang disentuh dengan bahasa tubuh yang lebih bersahabat.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menyambut Presiden Jokowi yang juga capres petahana 01 di Cilacap belum lama ini. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang (Tagar 8/3/2019) - Pembagian zona kampanye rapat umum dinilai bukan persoalan krusial bagi calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) dan pasanganya, Ma'ruf Amin. Profil Jokowi yang merakyat dan bukti kerja selama hampir 5 tahun terakhir menjadi nilai plus tersendiri yang tidak bisa dibatasi hanya oleh zonasi.

Politisi PDI Perjuangan di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan kelebihan calon presiden (capres) nomor urut 01 adalah kesederhanaan dan ketiadaan jarak dengan masyarakat. Kesederhanaan dan keramahan Jokowi, merupakan jurus ampuh untuk menaklukkan hati masyarakat.

"Pak Jokowi itu cukup senyum-senyum, salam-salaman ya kan. Itu lebih bisa dibaca dengan perasaan. Bahwa dia orang jujur, dia orang baik," kata Ganjar kepada Tagar News, Jumat (8/3).

Ganjar beranggapan, masyarakat lebih senang disentuh dengan bahasa tubuh yang lebih bersahabat. Tidak perlu dengan ungkapan yang muluk dan aksi heroik apalagi dengan sandiwara.

Dan kelebihan gaya komunikasi dengan bahasa tubuhnya yang bersahaja ini tidak dimiliki oleh penantangnya, Prabowo Subianto.

"Lebih love gitu, daripada dengan kalimat-kalimat heroik yang kadang-kadang kita tidak mengerti, itu pun sering salah itu. Tapi kalau kemudian orang bisa dipeluk, saya rasa pelukan itu jauh lebih banyak maknanya daripada kata yang berbuih-buih," tegasnya.

Baca juga: Kearifan Lokal Cilacap, Satu Jam Satu Desa Lunas Bayar Pajak

Terlebih melihat antusiasme masyarakat ketika melihat Jokowi berkunjung di manapun, zonasi bukan hambatan. Kehangatan Jokowi dalam berkomunikasi, membuat masyarakat tidak sungkan menyentuh, bahkan mereka tidak takut untuk sekadar minta selfie.

"Ya selama ini setiap kunjungan, Pak Jokowi itu dijarah di mana-mana. Dia keluar dari mobilnya itu sudah dijarah hanya untuk diminta foto bareng. Kemarin di Cilacap saja, empat ibu-ibu pingsan, hanya ingin berebut (foto)," katanya.

Diketahui Komisi Pemilihan Umum telah membagi dua zona untuk kampanye rapat umum paslon 01 dan 02. Keputusan diambil lewat pengundian dengan melibatkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rabu (6/7).

Lewat pembagian zona baik TKN maupun BPN akan bergantian kampanye dua hari sekali sesuai jadwal zona. Misalnya TKN jadwal kampanye pertama di zona B maka dua hari berikutnya di zona A. Begitu juga dengan BPN.

Zona A, terdiri dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.

Sementara zona B meliputi Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Ganjar menyatakan kesiapan PDI Perjuangan Jawa Tengah bersama partai pengusung, relawan dan simpatisan dalam menyambut dan memeriahkan jadwal rapat umum sesuai zonasi. Pergerakan elemen tersebut, tidak bergantung pada turun atau tidaknya Jokowi di Jawa Tengah.

"Jawa Tengah dengan atau tanpa Pak Jokowi, kita kampanye terus. Beliau datang pasti lebih ramai dan meriah, tidak datang kita juga sangat meriah. Jadi artinya, dengan atau tanpa kampanye terbuka, sebenarnya kita sudah berkampanye," yakin dia.

"Mungkin yang perlu kita jaga adalah, mari kita memilih kalimat yang tidak menyakiti yang lain. Mari kita perintahkan jari-jari kita untuk tidak memencet tuts dengan kalimat-kalimat yang konyol, yang busuk, dan tidak enak. Mari kita konsisten aja. Berpolitik silahkan, pilihan beda nggak papa, tapi nggak usah bertabrakan, nggak usah saling menghinakan dan menistakan," tukas Ganjar.

Baca juga: Teror Pembakaran Ranmor, Warga Jateng: Kami Tidak Takut!

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.