Pembacok Warga Selayar Dirujuk ke RS Jiwa Makassar

Kakek tua yang mengamuk dan membacok warga membabibuta di Kepulauan Selayar di bawah ke Makassar untuk di tes kejiwaannya.
Petugas kepolisian saat hendak merujuk Ismail ke RSKD Dadi Makassar. (Foto: Tagar/Dok. polisi)

Selayar - Sumael alias Ismail, 65 tahun, Kakek pembacok enam orang warga di Bonto Bakka, Desa Nyiur Indah, Kecamatan Takabonerate, Selayar, Sulsel, Kamis 23 Januari 2020 lalu, kini dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar. Polisi sebut jika Ismail akan menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka ini untuk kepentingan penyidikan.

Kasubag Humas Polres Kepulauan Selayar, IPTU Hasan mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyidikan, merampungankan berkas perkara penganiayaan terhadap 6 orang warga yang menetapkan Sumael alias Ismail sebagai tersangka. Dan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka merupakan salah satu kepentingan penyidikan.

"Pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka ini untuk kepentingan penyidikan dan juga dalam melengkapi berkas perkaranya berdasarkan hasil gelar perkara," kata IPTU Hasan, Jumat 28 Februari 2020.

Dia menjelaskan, Ismail sebelumnya juga sudah menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Daerah K.H. Haiyyung, Kabupaten Selayar. Menurut dokter, Ismail memang harus dirujuk ke RSKD Dadi di Kota Makassar, Sulsel, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Untuk nantinya, kita belum tahu. Apakah Ismail ini aka dilakukan rawat inap atau jalan, karena anggota baru ke Makassar," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Takabonerate IPTU Agus Junihardi mengatakan jika dalam pemeriksaan terhadap Ismail, penyidik sedikit mengalami kendala karena keterangan dari pelaku berbelit-belit.

"Pelaku kalau ditanya A jawabannya B. Memang berdasarkan keterangan warga, bahwa pelaku ini agak ada kelainan kejiwaan. Cuma kami dari pihak kepolisian harus dibuktikan melalui medis dulu," kata Agus kepada Tagar, Jumat 24 Januari 2020 lalu.

Pada saat penyidik mengintrogasi, pelaku tidak pernah mengakui kesalahannya dan bahkan pelaku siap untuk ditembak. Pelaku mengaku memarangi sejumlah warga yang tak lain masih keluarganya sendiri itu karena merasa dirinya dihina-hina.

Penghinaan yang dimaksud pelaku ialah karena merasa warga sekitar kerap ingin menangkapnya.

"Saat kami tanya, kenapa bisa memarangi orang banyak begitu? Lalu dia jawab kalau dia tidak bersalah biar ditembak mati. Kenapa? Saya biasa dihina-hina pak," tambahnya.

Diketahui, Ismail sebelumnya tiba-tiba mengamuk dan secara membabibuta menebas sejumlah warga yang berada di Dusun Bonto Bakka, Desa Nyiur Indah, Kecamatan Takabonerate, Selayar, Kamis 23 Januari 2020. Akibatnya amukan IS, setidaknya ada enam orang warga kritis usai ditebas parang.

Ke enam warga yang ditebas parang oleh kakek berambut putih ini masing-masing, Darniati 37 tahun, Nur Mina 57 tahun, Habia 51 tahun, dan juga tiga orang pria yakni, Mulu 59 tahun, Gante' 38 tahun serta Bongko Etang 60 tahun.

Kakek Ismail mengamuk secara membabibuta diduga kesal karena kerap diejak oleh warga. []

Berita terkait
Nenek Tua di Selayar Ditemukan Membusuk
Sesosok mayat kakek berusia 70 tahun di Selayar Sulsel ditemukan membusuk. Polisi sebut kematian korban adalah wajar.
Polisi Dalami Kejiwaan Kakek Pembacok Warga Selayar
Jajaran Polsek Takabonerate Polres Selayar terus mendalami kasus pembacokan enam orang warga di Kepulauan Selayar Sulsel.
Kakek di Selayar Bacok Enam Warga Hingga Kritis
Polres Takabonerate, Selayar menduga kakek IS tega membacok enam warga hingga kritis karena kerap diejek warga.
0
Patung Dewa Hindu Asal Kamboja Dipamerkan di Amerika
Hampir 1.500 tahun lalu, sebuah patung monumental Dewa Krishna dalam agama Hindu diukirkan pada gunung suci Phnom Da di Kamboja selatan