Yogyakarta - Pematokan lahan untuk pembangunan tol Jogja-Solo akan dimulai 15 sampai 20 Agustus 2020. Pematokan lahan dilakukan setelah proses sosialisasi dan penerbitan izin penetapan lokasi (IPL) selesai.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Krido Suprayitno mengatakan, pematokan lahan pertama akan dilakukan di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. "Tepatnya di Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman," katanya, Kamis, 30 Juli 2020.
Menurut Krido, sosialisasi pembangunan tol Jogja-Solo telah disampaikan melalui Bupati Sleman Sri Purnomo saat koordinasi dan evaluasi tol Jogja-Solo. Namun secara teknis semuanya sedang dipersiapkan.
Krido menyatakan, desain IPL tol Jogja-Solo sudah final. Artinya, tidak ada perubahan desain lagi terkait rute pembangunan tol Jogja-Solo. "Soalnya IPL juga sudah disetujui oleh masyarakat," kata dia.
Ihwal pembebasan lahan, katanya, menjadi kewenangan Satgas A dan Satgas B. Untuk pembangunan tol Jogja-Solo akan dibuat melayang di atas Selokan Mataram dan jalur lingkar (ring road) utara. "Presentasenya sekitar 45 sampai 55 persen jalan tol akan dibangun melayang," katanya.
Soalnya IPL juga sudah disetujui oleh masyarakat.
Untuk di simpang Monumen Jogja Kembali (Monjali) tidak akan dibuat melayang. Pasalnya, simpang tersebut merupakan bagian dari sumbu imajiner DIY. Dia memastikan simpang Monjali bisa digunakan seperti fungsinya. "Fungsi ring road di simpang Monjali tetap bisa dilewati kendaraan maka akan ada perluasan lahan ke arah utara dan selatan," imbuhnya.
Baca Juga:
- Alasan Sultan Hamengku Buwono X Tolak Tol Yogyakarta
- Sumbu Imajiner Keraton Bisa Gagalkan Tol Jogja-Solo
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Budi Wibowo menyebut perencanaan pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bawen ditargetkan rampung pada tahun 2020. Sehingga proses pembangunan dapat dikerjakan pada tahun 2021. Untuk pembangunan tol Yogyakarta-Bawen akan melintasi tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman. Dengan panjang kurang lebih 7,65 kilometer.
Kecamatan Seyegan meliputi Desa Margokaton 190 bidang tanah, Margodadi 76 bidang tanah dan Margomulyo 106 bidang tanah. Kecamatan Tempel meliputi Desa Banyurejo sepanjang 166 bidang tanah, Tambakrejo 88 bidang tanah dan Sumberrejo 12 bidang tanah. Kecamatan Mlati hanya melewati Desa Tirtoadi sebanyak 277 bidang tanah. []