Mengunjungi pemandian air panas atau air belerang mungkin sudah sering dilakukan. Namun, bagaimana dengan pemandian air soda?
Di Sumatera Utara, tepatnya di Desa Parbubu, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara ada satu tempat yang menyajikan suatu pemandian unik dengan mata air yang langka. Air di sini memiliki rasa seperti air soda atau air berkarbonasi Masyarakat biasa menyebut pemandian ini dengan nama Pemandian Air Soda Tarutung atau Aek Rara.
Untuk sampai ke pemandian air soda, pengunjung hanya perlu menempuh waktu 10 menit dari pusat kota Tapanuli Utara. Sedangkan dari Bandara Silangit, lokasi itu dapat ditempuh dalam waktu satu jam. Meskipun begitu, jalan yang dilalui cukup sulit. Pengunjung harus melewati jalanan sempit yang rusak ke tempat tersebut.
Pemandian air soda tercatat hanya ada dua di dunia yaitu di Venezuela dan Indonesia. Maka tak heran pemandian air soda di Indonesia ini selalu ramai pengunjung. Sejak pukul pagi, pemandian ini sudah ramai dikunjungi wisatawan. Rata-rata wisatawan datang pada pagi hari untu mengambil air soda tersebut. Air soda yang ada di pemandian ini memang dipercaya memiliki manfaat meredakan berbagai penyakit seperti gatal.
Banyak wisatawan dari luar daerah datang hanya untuk membawa air soda ke rumah mereka masing-masing. Sayangnya belum ada penelitian ilmiah lebih lanjut yang membuktikan kandungan air soda di daerah wisata religi ini memiliki manfaat.
Namun dibalik manfaat air soda di tempat ini yang masih simpang siur, pengunjung akan secara otomatis menikmati manfaat merelaksasikan diri saat mendatangi tempat ini. Sambil berenang, pengunjung dapat menikmati udara segar dan pemandngan sawah dengan jajaran bukit disekitar pemandian.
Pemandian Air Soda Tarutung atau Aek Rara di Desa Parbubu, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara. (Foto: Tagar/Ist/Instagram @micahel_silalahi16)Pemandian tersebut memiliki kedalaman 1,5 meter dengan air berbuih yang selalu mengalir dari mata air. Meskipun air selalu mengalir, pada sore hari air akan terlihat keruh karena banyaknya pengunjung yang bergantian berendam di sana. Bahkan, tak jarang pengunjung harus rela antre untuk menikmati berendam di air kolam tersebut.
Uniknya lagi, untuk menikmati pemandian yang menyegarkan ini pengunjung tidak dipungut biaya apapun. pihak pengelola hanya menyediakan tempat untuk membayar seikhlasnya atau dengan hanya membeli makanan dan minuman di warung yang tersedia disana. Bagi yang tidak bisa berenang, tidak usah khawatir karena pihak pengelola menyediakan penyewaan pelampung.
Pemandian ini pertama kali ditemukan oleh bidan bernama Minar Shihite. Minar yang saat itu berprofesi sebagai bidan hendak pulang dari perantauannya ke Tapanuli. Namun sayangnya ia tersesat dan menemukan mata air soda ini di perjalanannya.
Keesokan harinya, Minar bermimpi bertemu dengan seseorang yang memerintahkannya untuk mengelola mata air tersebut. Dengan syarat, siapapun yang berada di mata air tersebut tidak boleh berkata kasar, kotor, dan membuka seluruh pakaian saat disana.
Minar akhirnya mengelola pemandian air tersebut dan sejak 1976 menjadi objek wisata di Tapanuli. Hingga kini, pemandian air soda dikelola oleh dinas pariwisata stempay bersama keturunan – keturunan dari Minar Sihite. []
(Mia Setya Ningsih)
