Pelik Pupuk, Berapa Produksi dan Konsumsi Nasional?

Komunitas petani dipercaya tengah menghadapi situasi sulit menjelang masa tanam selanjutnya akibat kelangkaan pupuk di sejumlah daerah
PT Pupuk Indonesia (Persero). (Foto: Instagram/@pt.pupukindonesia)

Jakarta – Keberadaan pupuk di dalam negeri, khususnya segmen pupuk bersubsidi, disebut-sebut mengalami kelangkaan di sejumlah daerah di Indonesia. Situs berita online ini mencatat, wilayah Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu daerah yang mengalami kesulitan stok pupuk bersubsidi.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto mengatakan Jatim saat ini mengalami kekurangan pupuk sekitar 650.000 ton. Politisi asal Partai Demokrat itu menyebut Kementerian Pertanian (Kementan) sejak awal tahun ini sudah memangkas pupuk subsidi sebesar 55 persen.

Padahal, kata Subianto, jumlah alokasi pupuk subsidi Provinsi Jatim telah bertambah dari semula 1,34 juta ton menjadi 2,26 juta ton.

"Pak Mentan Syahrul Yasin Limpo juga sudah berkomentar bahwa subsidi ditambah Rp 3,14 triliun. Artinya, alokasi pupuk sudah ditambah. Namun, sampai saat ini belum juga ada. Jadi kita akan terus memperjuangkan nasib petani agar alokasi pupuk segera terpenuhi untuk Jatim," katanya di Surabaya, Rabu, 9 September 2020.

Setali tiga uang, kondisi serupa juga terjadi di Sumatera Barat. Berdasarkan penelusuran Tagar, kekurangan pupuk di Tanah Minang tersebut mencapai 146.159 ton yang sedianya akan digunakan untuk area tanam seluas 552.000 hektar.

Lantas bagaimana sebenarnya tingkat produksi pupuk nasional menjelang masa tanam akhir tahun? 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), produksi pupuk urea dalam negeri hingga semester I/2020 berjumlah 4,04 juta ton. Besaran tersebut lebih dari separuh produksi pada sepanjang periode 2019 yang tercatat 7,7 juta ton.

Adapun, total konsumsi hingga Juni 2020 diketahui sebesar 2,92 juta ton dengan 1,14 juta ton lainnya diperuntukan bagi pasar ekspor.

Yang mengkhawatirkan adalah tingkat ekspor pupuk urea hingga Juni tahun ini sudah menyentuh angka 1,14 juta ton. Padahal, ekspor pupuk jenis ini pada sepanjang 2019 hanya menyentuh 1,86 juta ton.

Situasi ini berbeda dengan beberapa jenis pupuk lain. Secara rinci, hingga triwulan kedua 2020 produksi pupuk Fosfat/SP-36 tercatat 265.114 ton dengan konsumsi nasional 361.720 ton.

Lalu, pupuk ZA/AS sebesar 416.782 ton dengan konsumsi 445.750 ton, dan pupuk NPK yang berproduksi 1,48 juta ton dengan tingkat konsumsi sebanyak 1,91 juta ton.

Pemerintah melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Sarwo Edhy disebut-sebut telah melakukan penambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 3,14 triliun guna pengadaan 1 juta ton pupuk. Harapannya, inisiasi negara tersebut dapat membantu petani dalam menghadapi masa tanam pada Oktober 2020 mendatang.

Berita terkait
Pupuk Indonesia Perkuat Produktivitas Lewat Sinergi BUMN
Pengembangan corporate farming melibatkan empat BUMN bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Ironis, Jatim Mengalami Kelangkaan Pupuk Subsidi
Provinsi Jawa Timur mengalami kelangkaan pupuk subsidi, padahal awal Oktober sudah memasuki mutim tanam.
Pupuk Kaltim dan Bank Jateng Dukung Ketahanan Pangan
Pupuk Kaltim beraliansi dengan Bank Jateng dalam memperkuat fasilitas permodalan dengan model kemitraan multipihak, untuk mendorong produktivitas.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.