Jakarta - Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke 74, kini Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) tengah melakukan pembenahan melalui layanan berbasis digital. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan pelanggan dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi di smartphone.
Salah satu wujud pelayanan digital DAMRI adalah dengan diluncurkannya DAMRI Fleet Management System (DFMS). Sistem ini berfungsi untuk memastikan produktivitas kinerja armada DAMRI serta memberikan visibilitas secara mendetail terhadap aktivitas kendaraan.
Selain DFMS, DAMRI juga mengahadirkan Tracking System atau sistem pelacakan, dimana setiap armada akan dipasangkan perangkat Global Positioning System (GPS). GPS ini berfungsi untuk melacak atau mengetahui lokasi armada secara akurat.
"Selain pemasangan GPS, kami juga memasang CCTV pada setiap bus untuk memantau setiap aktivitas di dalam bus guna mencegah hal yang tidak diinginkan," kata Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis DAMRI, Sandry Pasambuna, dalam keterangan resmi yang diterima Tagar, Selasa, 24 November 2020.
Pemasangan dua alat tersebut nantinya akan dipantau melalui DAMRI Central Control Room (DCCR) yang berada di kantor pusat maupun kantor cabang. DCCR juga akan menginformasikan keadaan bus yang sekiranya perlu untuk melakukan perawatan maupun pergantian onderdil dengan mudah dan cepat.
Layanan serba digital DAMRI juga membuat pembelian tiket bus bisa dilakukan secara online. Tiket elektronik dapat dibeli melalui DAMRI Apps (untuk pengguna Android) dan Tiket.damri.co.id. Digitalisasi sistem transaksi inin bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengecek jadwal bus hingga pembelian tiket melalui genggaman ponsel pintar.
Nantinya, DAMRI Apps juga akan tersedia untuk pengguna iOS. Selain itu, tiket DAMRI juga dapat dibeli melalui saluran agen perjalanan digital seperti Redbus dan Traveloka.
"Dengan sistem perlindungan pembayaran 100 persen aman, DAMRI selalu memperhatikan keamanan transaksi dengan menggunakan RapidSSL untuk mengamankan jaringan dan melindungi akses pelanggan dari pihak yang tidak berkepentingan," ujar Sandry.[]