Pelantikan! PNS Dituntut Senantiasa Tingkatkan Keahlian dan Profesionalisme

Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian (Orpeg) Deni Santo dalam sambutannya berkata bahwa pelantikan ini dapat menjadi momentum penting.
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Fungsional dan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian ATR/BPN. (Foto: Tagar/Kementerian ATR/BPN)

Jakarta  – Pegawai Negeri Sipil (PNS) senantiasa didorong untuk aktif meningkatkan keahlian dan pengetahuan untuk mendukung karier. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Deni Santo pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Fungsional dan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). 

Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian (Orpeg), Deni Santo dalam sambutannya berkata bahwa pelantikan ini dapat menjadi momentum penting dalam menapaki karier

Ia mengimbau kepada para peserta pelantikan bahwa hendaknya para peserta pelantikan yang baru saja mengucap sumpah untuk benar-benar berperilaku serta taat sesuai dengan kaidah Pancasila dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 


Semangat berkarier dan tumbuhkan semangat, sistem merit dapat mencari mana yang unggul dan tidak selamat menjalankan tugas sebagai PNS dan pejabat fungsional.


“Karena sebagai PNS harus menjaga kehormatan, kewibawaan, kode etik, core value PNS, serta nilai-nilai dasar Kementerian ATR/BPN,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Januari 2022.

Dalam kegiatan ini, terdapat posisi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa dan Jabatan Fungsional Auditor yang juga dilantik. Dalam hal ini, Deni Santo juga menekankan kepada para pejabat fungsional terlantik agar terus meningkatkan keahlian dan profesionalisme. 

“Seperti contoh Jabatan Fungsional Auditor, yang bersangkutan harus mengerti keseluruhan proses bisnis di Kementerian ATR/BPN agar dapat melakukan pemeriksaan,” kata Deni Santo.

Lebih lanjut, Deni Santo juga berujar bahwa pihaknya menerapkan penilaian sistem merit bagi pegawai. Terdapat 4 (empat) dimensi penilaian dalam sistem merit, di antaranya yaitu dimensi kualifikasi, dimensi kinerja, dimensi kompetensi, dan dimensi kedisiplinan. 

“Semua aspek kita nilai, kalau ingin terus maju maka harus terus menjaga empat dimensi tersebut,” ucapnya.

Ia juga menekankan kepada para PNS untuk terus mempunyai semangat dalam meningkatkan pengetahuan dan keahlian serta keterampilan. Tak lupa, terus menjaga etos kerja dan attitude agar senantiasa menapaki tingkatan karier dengan baik. 

“Melalui sistem merit ini, yang baik dan berkualitas akan semakin terlihat. Ini kesempatan yang baik untuk para anak muda dalam melakukan pengembangan diri,” katanya.

Terakhir, Kepala Biro Orpeg berpesan kepada seluruh pejabat fungsional dan PNS yang dilantik untuk terus menerapkan nilai-nilai Kementerian ATR/BPN yang berbunyi “Melayani, Profesional, Terpercaya” dalam keseharian. Hal tersebut dimaksudkan agar nilai-nilai tersebut senantiasa melekat dan menjadi perwajahan serta budaya seluruh pegawai di lingkungan Kementerian ATR/BPN. 

“Semangat berkarier dan tumbuhkan semangat, sistem merit dapat mencari mana yang unggul dan tidak. Selamat menjalankan tugas sebagai PNS dan pejabat fungsional,” ujarnya. []

Berita terkait
Anggota Komisi II DPR RI Sosialisasikan Program Strategis Kementerian ATR/BPN di Yogyakarta
Kementerian ATR/BPN bersama Komisi II DPR RI, kembali melaksanakan Sosialisasi Program Strategis Nasional yang dilaksanakan di Yogyakarta.
Presidensi G20, Kementerian ATR/BPN Lakukan Upaya Peningkatan Kesadaran Publik terkait Transformasi Digital
Presidensi G20 Indonesia merupakan salah satu momentum dalam mendorong akselerasi agenda arsitektur kesehatan global, transformasi digital.
Kementerian ATR/BPN Lakukan Antisipasi Penyelesaian Permasalahan Tanah
Kementerian ATR/BPN melalui Direktorat Jenderal PTPP terus mencari solusi serta melakukan antisipasi agar permasalahan terkait tak muncul.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"