Bandung, (Tagar 24/3/2018) - Kementrian Hukum dan HAM melalui Kakanwil Jawa Barat himbau para pengusaha khususnya industri kreatif agar semakin sadar akan pentingnya HKI (Hak Kekayaan Intelektual).
Hal tersebut disampaikan Seprizal selaku Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM di kantor wilayah Jawa Barat. Menurutnya, saat ini kesadaran para pengusaha akan Hak Kekayaan Intelektual masih sangat minim.
"Hanya sedikit para pengusaha, khususnya UKM yang sadar akan pentingnya HKI, Padahal HKI merupakan salah satu cara untuk dapat melindungi segala bentuk kepemilikan baik individu maupun hak industri," jelas Seprizal.
Dirinya juga menceritakan bahwa tidak sedikit para pengusaha yang enggan menggunakan merk pribadinya dalam produk-produk berkualitas yang mereka hasilkan, padahal jika dilihat produk UKM di Jawa Barat ini sangat banyak yang memiliki kualitas sangat baik.
"Banyak sekali pengusaha yang lebih memilih menggunakan merk lain dalam produk yang mereka ciptakan, padahal saat ditanya mereka sudah memiliki merk sendiri, namun karena alasan lambatnya perputaran penjualan yang berimbas terhadap modal mereka akhirnya memilih lebih menggunaan merk lain yang sudah terkenal, seperti tas yang diberi merk Guci, padahal tas tersebut buatan asli Indonesia dengan kualitas terbaik," paparnya.
Ia menyebutkan, HKI adalah salah satu cara untuk menunjang kemajuan bisnis masyarakat, pasalnya dengan didaftarkannya Hak Kekayaan Intelektual, kita dapat menghasilkan royalty dari setiap produk (brand) yang digunakan oleh orang lain.
"Contoh, Starbucks, KFC, dan masih banyak lainnya, yang banyak tersebar di Indonesia, itu semua mengalir royaltynya kepada pemilik merk (brand) tersebut," pungkasnya. (eri)
