Pelajar Terduga Klitih Asal Bantul Ini Bikin Celurit Sendiri

Enam terduga klitih ditangkap di Kota Yogyakarta. Dua pelajar warga Bantul terbukti membawa celurit. Senjata tajam itu buatannya sendiri.
Senjata tajam jenis celurit. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Polsek Kotagede Yogyakarta menangkap enam pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta yang diduga akan berbuat aksi kriminalitas jalanan atau yang kerap disebut klitih. Polisi menyita dua senjata tajam jenis cerulit.

Dari enam pelajar yang ditangkap, hanya dua orang yang berurusan dengan masalah hukum. Mereka adalah T, 18 tahun dan D, 18 tahun. Kedua terduga ini merupakan warga yang berdomisili di Bantul, Yogyakarta. Mereka dikenakan pasal Undang-undang Darurat karena kepemilikan senjata tajam.

Baca Juga:

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kotagede Inspektur Satu Mardiyanto mengatakan, senjata tajam berupa celurit yang mereka bawa saat ditangkap petugas, bukan hasil membeli atau pun milik orang tuanya. Rupanya besi yang ditajamkan itu dibuat oleh pelaku sendiri.

“Salah satu pelaku ini kerja di tempat semacam di bengkel-bengkel kaya gitu. Dia buat senjatanya sendiri dan digunakan untuk sendiri,” kata Iptu Mardiyanto kepada wartawan melalui sambungan telepon. Senin, 2 November 2020.

Iptu Mardiyanto mengatakan, berdasarkan penuturan terduga, senjata tajam itu sengaja dibawanya. Tujuannya digunakan untuk berjaga-jaga dari serangan musuh.

Kronologi Kejadian

Penangkapan keempat terduga klitih ini bermula ketika salah satu teman rombongan mengaku diserang oleh kelompok lain di wilayah Tamansiswa, Kota Yogyakarta. Mengetahui hal tersebut, T dan D beserta empat orang temannya berniat melakukan aksi balas dendam kepada kelompok tersebut.

Keenam pelajar bergegas mendatangi Taman Siswa menggunakan 3 kendaraan motor berboncengan. Sementara temannya yang menjadi korban kelompok lain tidak ikut pada kegiatan tersebut.

Dia buat senjatanya sendiri dan digunakan untuk sendiri.

Saat melintas di sekitar Tamansiswa pada Minggu, 11 Oktober 2020 sekitar pukul 03.00 WIB, gelagat mereka dicurigai oleh warga sekitar. Kemudian warga yang sudah geram dengan klitih ini mengejar kawanan remaja. Saat aksi kejar-kejaran dengan sepeda motor, dua di antara mereka mengeluarkan dua sajam jenis cerulit yang diacung-acung kan kepada warga.

Warga tak gentar dengan ancaman itu dan tetap mengejar para remaja sampai di depan Pasar Kotagede, Kota Yogyakarta. Lajunya terhenti karena jalan yang mereka ambil ternyata buntu.

Baca Juga:

Namun kelompok remaja juga berhasil kabur dari kejaran warga. Kendaraan motor yang mereka tunggangi terpaksa ditinggal beserta dua celurit yang dibawanya. "Mereka ini memang niat mengklitih orang. Tapi ketika mencari musuhnya ternyata enggak ketemu malah dioyak warga. Endingnya di wilayah kami,” ucapnya.

Berdasarkan alat bukti yang tertinggal di lokasi, kepolisian Kotagede langsung melakukan penyidikan terkait kepemilikan kendaraan tersebut. Sehingga dapat mengungkap rombongan remaja klitih tersebut. Kurang dari 24 jam setelah kejadian, petugas berhasil menangkap para remaja pukul 10.00 WIB di rumahnya masing-masing.

Baca Juga:

Berdasarkan hasil instrogasi dari enam orang pelajar, dua diantaranya terlibat perkara kepemilikan senjata tajam di muka umum. "Dua orang dijerat undang-undang darurat. Sementara sisanya sebatas saksi,” ucapnya. []

Atas perbuatannya, kedua pelaku dikenakan pasal 2 ayat 1 undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951. Namun karena masih pelajar, kedua pelaku tidak dilakukan hukuman penjara. []

Berita terkait
Warga Yogyakarta Melawan, Klitih Bawa Celurit Kocar-kacir
Enam pelajar klitih lari terbirit-birit saat dikejar warga di Kota Yogyakarta. Motor dan celurit ditinggal. Polisi dengan mudah menangkapnya.
Alasan Tangkap Klitih, Tiga Pelajar Aniaya Orang di Sleman
Tiga pelajar ditangkap setelah menganiaya dua pelajar di Sleman Yogyakarta. Kejadiannya dini hari. Barang bukti bambu, gir dan lainnya disita.
Korban Klitih di Sleman Tunggak Biaya Rumah Sakit
Galih, korban klitih menjalani perawatan di RSUP. Sardjito Yogyakarta akibat luka sabetan senjata tajam. Kini dia menunggak biaya Rp 16 juta.
0
Mensos Kobarkan Semangat Wirausaha Ribuan Ibu-ibu KPM PKH
Menteri Sosial Tri Rismaharini membakar semangat para penerima manfaat yang hadir di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu, 25 Juni 2022.