Pedagang Soto Legendaris di Yogyakarta Positif C-19

Pedagang Soto Lamongan yang sudah melegenda di Kota Yogyakarta terkonfirmasi positif C-19.
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di warung Soto Lamonga di Kota Yogyakarta. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Penyebaran Covid-19 tak melulu ditemukan di tempat-tempat layanan kesehatan. Terkini di Kota Yogyakarta, seorang pedagang Soto Lamongan yang membuka warungnya di sekitar XT Square, Kecamatan Umbulharjo, terkonfirmasi positif virus corona.

Praktis, warung Soto Lamongan yang sudah melegenda di Kota Pelajar itu ditutup sementara dan berhenti operasionalnya. "Kami belum bisa memastikan kapan dibuka kembali karena hasil tracing dan swab belum keluar seluruhnya," jelas Heroe Poerwadi, Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Rabu, 26 Agustus 2020.

Dia menjelaskan, pemilik warung soto berjenis kelamin wanita itu dinyatakan positif corona sejak awal pekan ini, 24 Agustus 2020. Alhasil, pemkot pun langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan sterilisasi menyeluruh dengan disinfektanisasi.

"Pedagangnya satu orang positif. Jadi, sejak kemarin (25 Agustus 2020) sudah tidak berjualan dan kami semprot dengan disinfektan, untuk sterilisasi," katanya.

Ini kan kategorinya warung kecil di pinggir jalan, jadi siapa pembelinya susah terdeteksi.

Sejauh ini, berdasar hasil tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terdapat 12 orang yang terindikasi ada kontak erat dengan pasien positif tersebut. Mereka adalah anggota keluarga, maupun pegawainya yang sehari-hari bertugas melayani pembeli di warung Soto Lamongan tersebut.

"Setiap hari ada sekitar empat orang pelayan yang bertugas di sana, semua kami swab test dan masih menunggu hasil laboratoriumnya. Belum keluar," kata dia.

Heroe menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, pemilik warung soto diketahui tertular Covid-19, setelah mengalami gejala demam sejak 9 Agustus 2020 lalu. Kemudian, yang bersangkutan berinisiatif memeriksakan kondisinya di rumah sakit. Sesuai protokol penanganan pasien, dirinya pun harus menjalani tes usap.

"Sempat rawat inap di rumah sakit. Kemudian, setelah tes swab, hasilnya positif keluar 24 Agustus 2020. Kami juga masih tracing, dari mana dia tertularnya, apakah dari pembeli, atau di pasar saat belanja kebutuhan soto, kami telusuri juga," jelasnya.

Guna mengantisipasi munculnya klaster baru, lanjut Heroe, pihaknya berharap agar semua pelanggan dan pembeli di warung Soto Lamongan tersebut sepanjang Agustus 2020 ini, agar menjalani karantina mandiri. Sementara bagi yang merasakan gejala, diminta segera check up di fasilitas kesehatan terdekat.

"Selama Agustus, yang beli di warung Soto Lamongan itu, saya harapkan menjalani isolasi mandiri. Kalau memang ada tanda-tanda gejala, segera ke rumah sakit. Ini kan kategorinya warung kecil di pinggir jalan, jadi siapa pembelinya susah terdeteksi," kata Heroe. []

Berita terkait
Kata KSAD soal Progres Obat Virus C-19 di Indonesia
KSAD Jenderal Andika Perkasa saat di Yogyakarta menyebut obat virus corona yang dikembangkan Unair, TNI AD dan BIN sudah selesai uji klinis.
Polda DIY Punya E-Nose, Alat Canggih Deteksi C-19
RS Bhayangkara Polda DIY punya alat canggih deteksi dini virus C-19. Bisa mengetahui positif atau negatif cukup dengan embusan nafas.
Lokasi Parkir Tukang Becak Positif C-19 Ditertibkan
Penertiban ini dilakukan setelah seorang pengemudi becak yang setiap hari mangkal di depan RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh positif C-19.
0
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Samapi Tahun Depan
Kekurangan pekerja di bandara-bandara Australia mulai bulan Juli 2022 diperkirakan akan berlanjut sampai setahun ke depan