PDP Klaster Rokok Tulungagung Meninggal di Kediri

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan berdasarkan rapid test kedua kalinya PDP tersebut hasilnya reaktif.
Proses pemakaman PDP Covid-19 di Kota Kediri. (Foto: Pemkot Kediri/Tagar)

Kediri - Wali Kota Kota Abdullah Abu Bakar menyampaikan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 atau virus corona di Kota Kediri yang masuk dalam klaster pabrik rokok Tulungagung meninggal dunia. PDP yang meninggal dunia merupakan warga Kelurahan Ngeletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Abu Bakar mengatakan PDP tersebut sebelum meninggal sempat menjalani perawatan di RSUD Gambiran selama beberapa hari. Abu mengaku jika sebelumnya pasien sempat mendatangi RSUD Gambiran Kediri untuk berobat pada tanggal 3 Mei 2020 lalu. Dari keterangan pasien diketahui jika bersangkutan merupakan klaster pabrik rokok Tulunganggung.

Karena rapid test negatif, maka didiagnosa ODP, dan dirawat di ruangan biasa, ruang Pamenang.

"Pasien warga Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren ini datang ke RS Gambiran pada 3 Mei untuk berobat, dari pemeriksaan didapatkan pasien ini dari klaster Tulungagung," ujar Abdullah Abu Bakar.

Karena merupakan dari klaster pabrik rokok Tulungagung, maka pihak RSUD segera melakukan rapid test dan hasilnya negatif saat itu. Pada saat pemeriksaan kesehatan, warga tersebut mempunyai gejala klinis Covid-19 seperti keluhan sesak nafas, batuk dan demam.

"Karena rapid test negatif, maka didiagnosa ODP, dan dirawat di ruangan biasa, ruang Pamenang. Kemudian setelah dirawat selama 6 hari, pada hari Sabtu 9 Mei, dokter yang merawat memerintahkan dilakukan rapid test ulang dan ternyata hasilnya reaktif," kata dia.

"Karena hasilnya positif statusnya dinaikkan PDP, dan harus dipindahkan ke ruang isolasi yang bertekanan negatif di RS Gambiran. Sambil menunggu proses pemindahan, kondisi pasien tiba-tiba memburuk dan kemudian meninggal dunia," kata dia.

Pasien tersebut sudah dimakamkan di Pemakaman Ngletih dengan protokol pemakaman Covid-19. Setelah itu, Abu segera memerintahkan dinas terkait untuk melakukan tracing kepada keluarga pasien .

"Saya juga sudah memerintahkan Dinkes untuk melakukan tracing ke keluarga pasien yang berinteraksi dengan almarhum, akan kami lakukan rapid test," kata Abu.

Sebelumnya pada Jumat, 7 Mei 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Kediri bertambah satu dari kluster pabrik rokok PT HM Sampoerna Surabaya. Pasien dinyatakan positif Covid-19 tersebut adalah warga Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri.

"Kasus ini adalah dari klaster Pabrik Rokok HM Sampoerna," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib.

Ia mengatakan meski tercatat sebagai warga Kabupaten Kediri, tetapi pasien positif Covid-19 tersebut saat ini di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya. 

"Sedangkan untuk keluarga yang berada di Kecamatan Kunjang akan dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri," ujar dia.

Selain klaster karyawan Sampoerna, di Kabupaten Kediri juga terdapat kluster baru dari buruh linting Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung. []

Berita terkait
Gotong Royong Warga Kediri Bantu OTG Isolasi Mandiri
Warga yang menjalani isolasi mandiri merupakan karyawan pabrik rokok di Tulungagung dan hasil rapid test reaktif Covid-19.
PSBB Surabaya Raya Diperpanjang Sampai 25 Mei
Perpanjangan PSBB di Surabaya Raya berdasarkan telaah dari pakar epidemologi menyebutkan PSBB 14 hari tidak cukup menghentikan pandemi Covid-19.
Perpanjangan PSBB Surabaya Raya, Pemkot Ikut Pemprov
Pemerintah Kota Surabaya pun menyerahkan keputusan perpanjangan PSBB ke Pemprov Jatim.
0
Patung Dewa Hindu Asal Kamboja Dipamerkan di Amerika
Hampir 1.500 tahun lalu, sebuah patung monumental Dewa Krishna dalam agama Hindu diukirkan pada gunung suci Phnom Da di Kamboja selatan