PDIP Persilakan Partai Pendukung Prabowo Pimpin MPR

PDIP tidak mempermasalahkan partai politik pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengisi kursi pimpinan MPR periode 2019.
Prabowo Subianto saat menyapa ribuan pendukungnya dalam kampanye terbuka di Stadion Kridosono Yogyakarta, Senin (8/4). (Foto : Tagar/Ridwan Anshori)

Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan tidak mempermasalahkan jika partai politik pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengisi kursi pimpinan MPR periode 2019. Namun, peluang tersebut bisa dilalui melalui musyawarah terlebih dahulu.

"Tentu saja kemungkinan musyawarah mufakat ke sana (kursi pimpinan untuk partai pendukung Prabowo-Sandiaga) terbuka," kata Basarah saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 18 Juli 2019.

Sehingga tidak ada lagi blok KIK atau blok Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Semua diharapkan melebur dalam komposisi itu.

Berdasarkan UU MD3, kata Basarah, formasi Pimpinan DPR otomatis diambil partai pemenang pemilu. Sedangkan untuk MPR berbeda dengan DPR. Proses pemilihan pimpinan MPR bisa dilakukan dengan musyawarah mufakat, tidak harus pemungutan suara.

"Musyawarah untuk kemudian nanti Paripurna MPR untuk memilih pimpinan MPR baru dapat dilakukan secara musyawarah mufakat bukan dengan cara voting," lanjut Basarah.

Basarah melanjutkan, pada prinsipnya, formasi pimpinan MPR dapat diwakili oleh semua partai politik di parlemen, tanpa terkecuali. Sehingga, dalam hal itu tidak ada lagi pengelompokan partai berdasarkan arah politiknya.

"Sehingga tidak ada lagi blok KIK atau blok Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Semua diharapkan melebur dalam komposisi itu. Sehingga pimpinan MPR dapat mewarnai spektrum politik nasional dan mereka bisa menjadi representasi persatuan Indonesia," ujar dia.

Lebih lanjut, ia berharap, pimpinan-pimpinan partai politik dan fraksi dapat segera melakukan lobi-lobi musyawarah untuk memilih pimpinan MPR baru. Karena MPR merupakan lembaga permusyawaratan, maka diharapkan pimpinan MPR dilakukan dengan musyawarah mufakat, bukan melalui pemungutan suara atau voting.

"Harapan saya secara pribadi lima orang kepemimpinan MPR mendatang harus mewakili spektrum kekuatan politik di MPR termasuk dari unsur DPD RI," kata dia.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Langkah Emma Raducanu Terhenti di Babak Kedua Wimbledon 2022
Petenis Inggris, Emma Raducanu, unggulan No 10, dikalahan petenis Prancis, Caroline Garcia, di babak kedua grand slam Wimbledon 2022