Surabaya - Meski PDIP menjadi pemenang pemilihan legislatif di Jawa Timur, bukan berarti memonopoli kursi pimpinan di Alat Kelengkapan Dewan (AKD). PDIP Jatim ingin membagi kursi di AKD secara proporsional
Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi menegaskan, meski partainya memperoleh suara terbanyak, bukan berarti bisa semaunya. Partainya membangun kesepakatan dengan parpol lainnya terkait pembagian jabatan.
“Memang partai kita seharusnya dapat lebih. Tapi jabatan di AKD harus dibagi dengan partai lain secara profesional. Karena hal ini juga terjadi periode-periode sebelumnya, kita sudah bangun kesepakatan dan kesepahaman bersama,” katanya, usai pelantikan di DPRD Jatim, Sabtu 31 Agustus 2019.
PDIP tidak ingin ada anggota dewan dari partai lain yang merasa didzalimi karena suaranya sedikit. Mengingat membangun Jatim selama lima tahun kedepan butuh kerja sama dalam membentuk AKD.
“Butuh pondasi yang kuat, kalau tidak, bisa goyang terus,” ujarnya.
Pria yang juga ketua DPRD Jatim sementara itu menjelaskan, visi partainya adalah memperhatikan kaum marhaen sehingga fokus kepada komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat.
Sementara untuk komisi lain, PDIP hanya mengambil wakil ketua. Partainya menilai tidak elok mengambil kursi dua ketua komisi yang berbeda.
“Bukan berarti komisi lain tidak penting. Cuma PDIP ingin pegang ketua Komisi E” tambahnya.
Terkait posisi ketua DPRD, Kusnadi menunggu putusan DPP. Mengingat ada tiga nama yang diusulkan ke DPP yaitu Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Sekretaris Sri Untari, dan Bendahara DPD Wara Renny Pramana. Ketiganya telah mengikuti fit and proper test pada 22 Agustus kemarin.
"Nantinya tanggal 3 kami diundang lagi oleh DPP untuk proses selanjutnya,” jelasnya
Penetapan calon pimpinan DPRD Jatim definitif akan dilakukan pada 11 September. Maka sebelum tanggal tersebut, DPP PDIP Jatim dan partai lainnya sudah menyetorkan nama pimpinan DPRD Jatim.
“Diharapkan tanggal 10 September sudah masuk nama ke DPRD, selanjutnya esok harinya bisa ditetapkan dalam rapat paripurna,” pungkasya. []
Baca juga:
- KPK Geledah Kantor BPKAD Jawa Timur
- Di Jawa Timur, Ditemukan Hewan Kurban Mengalami Luka
- 59 Warga Jawa Timur, Korban Penipuan Naik Haji