PDI Perjuangan Laporkan Ahmad Dhani Soal Tuduhan Ngawur Nasakom

Ahmad Dhani sudah tersandung dua kasus hukum, kini kasus hukum baru siap menghadangnya.
Terpidana kasus ujaran kebencian Ahmad Dhani mengacungkan kedua tangan seusai menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (28/1/2019). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Bandung, (Tagar 12/2/2019) - DPD PDI Perjuangan Jawa Barat akan melaporkan Ahmad Dhani ke polisi atas tuduhan ngawur soal Nasakom - nasionalisme agama dan komunisme - yang disematkan pada PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama. 

Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Waras Wasisto kepada Tagar News saat ditemui di DPRD Jawa Barat, Senin (11/2).

Waras mengatakan pihaknya masih menunggu arahan PDI Perjuangan pusat dan DPD PDIP lainnya. 

"DPD PDIP di Jatim kan sudah melaporkan Ahmad Dhani. Kita tunggu arahan saja dari DPP dan rekomendasi daerah lainnya. Apakah ada daerah lain yang melaporkan Ahmad Dhani atas tuduhan ini atau tidak," ujar Waras.

Sebelumnya, Ahmad Dhani dalam sebuah video viral mengatakan bahwa NU dan PDI Perjuangan tidak mempertentangkan Nasakom dan Pancasila.

Baca juga: Ahmad Dhani Sebut NU dan PDIP Bagian dari Nasakom

Waras mengatakan pernyataan Ahmad Dani tersebut merupakan tuduhan paling ngawur atau asal bicara. Sebab, PDIP sudah jelas berasaskan Pancasila, bukan Nasakom sebagaimana yang dituduhkan Ahmad Dhani, politikus asal Partai Gerindra tersebut.

"PDIP itu jelas ideologinya Pancasila, bukan Nasakom. Bisa dibuktikan dalam AD-ART-nya. Pernyataan Ahmad Dhani itu ngawur. Masak sekelas Ahmad Dhani bicaranya seperti itu, menuduh tanda dasar dan bukti," tuturnya. 

Ia menambahkan, mengingat suhu politik saat ini mulai memanas seharusnya Ahmad Dhani tidak membuat pernyataan-pernyataan yang ngawur karena hanya akan menambah suasana politik panas.

Di samping itu, tuduhan Ahmad Dhani tersebut tidak pantas karena dinilai merusak citra PDIP yang mayoritas beragama Islam dan rata-rata dari NU. Artinya, pernyataan Ahmad Dhani tersebut sudah menuduh PDIP dan NU.

Baca juga PBNU: Ahmad Dhani Tidak Paham Sejarah, Tidak Mengerti NU

"Saya ini NU, ayah saya orang Masyumi dari Aceh, dan Ibu saya dari Madiun. Masa kecil sampai SMP saya dibesarkan di lingkungan NU di Madiun. Belajar kitab kuning, tajwid juga. Jadi bagaimana bisa saya yang merupakan bagian dari PDIP dituduh Nasakom," kata Waras.

Ia mengatakan, silakan Ahmad Dhani mengecek sendiri AD ART PDIP. Di dalam AD ART PDIP disebutkan asasnya adalah Pancasila, bukan Nasakom. Lagipula, setiap partai politik yang mendaftarkan ke Kemenkumham wajib menyertakan AD ART dan menyatakan secara tegas soal asas Pancasila yang dianutnya.

Sementara itu ditemui terpisah, politikus Partai Kebangkitan Bangsa PKB yang merupakan bagian dari Muslimat NU, Iemas Masyitoh enggan mengomentari ucapan Ahmad Dhani dalam video viral tersebut. 

Iemas Masyitoh mengatakan tak mau menambah keruh suasana, khawatir video tersebut benar atau editan. Ia mengatakan isu ini sensitif di mata NU dalam hal ini Muslimat NU.

Sikap sama ditunjukkan Sekretaris Jenderal DPW Partai Persatuan Pembangunan PPP Jawa Barat, Pepep Syaiful Hidayat, tidak mau berkomentar banyak soal tuduhan Ahmad Dhani tersebut.

Pepep mengatakan sebagian konstituennya merupakan fans atau penggemar Ahmad Dhani. Di samping itu, lanjutnya, saat ini suasana politik sedang memanas, sedikit komentar bisa saja memicu hal lain, apalagi di daerah. []

Berita terkait
0
Serahkan Alat Dukung Penyandang Disabilitas, Mensos Minta Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Menteri Sosial (Mesos) Tri Rismaharini memuji konsistensi jemaat dan pimpinan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).