Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, dengan bertambahnya kekuatan parpol pendukung pemerintah, berharap bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat banyak.
"Mudah-mudahan pertemuan dan perubahan komposisi koalisi parpol pendukung pemerintah kemarin membahas dan memikirkan rakyat, serta bisa mengakselerasi upaya penanganan Covid-19," kata Herzaky dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Jumat, 27 Agustus 2021.
- Baca Juga: Demokrat: Masyarakat Memiliki Kewajiban Menjaga Demokrasi
- Baca Juga: Demokrat: Demokrasi Indonesia Lebih Baik Masa SBY
- Baca Juga: Opini: Lintasan Histori Berdirinya Partai Demokrat
- Baca Juga: Pengamat: Bak Lagu Lama, PDIP dan Demokrat Saling Sindir
"Bukan malah bahas-bahas memperpanjang masa jabatan presiden yang bakal buat gaduh dan tidak ada manfaatnya untuk rakyat," sambungnya.
Herzaky menegaskan, Demokrat sejak awal memilih untuk tetap konsisten berkoalisi dengan rakyat. Kami akan terus memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat.
Fokus Demokrat, lanjutnya, membantu rakyat yang sedang susah karena pandemi, terutama yang tidak terjangkau bantuan pemerintah.
"Kami akan terus kritis kepada pemerintah, dan menjalankan fungsi pengawasan dari luar pemerintahan. Tentunya pemerintahan ini membutuhkan check and balances," katanya.
"Butuh kekuatan penyimbang. Bahaya jika penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah ada kekeliruan, dan tidak ada yang berani mengkritisi, untuk mengembalikan penanganan pandemi ini pada relnya kembali," katanya.
Bukan malah bahas-bahas memperpanjang masa jabatan presiden yang bakal buat gaduh dan tidak ada manfaatnya untuk rakyat.
Misalnya saja, tegas Herzaky, inkonsistensi pemerintah soal booster Moderna. Menurutnya, banyak pejabat yang mendapat booster Moderna, di tengah presentase rakyat yang mendapat vaksin pertama saja masih rendah.
"Seharusnya, tenaga kesehatan dan kelompok rentan yang diprioritaskan, bukan pejabat," ujarnya.[]