PBB: Situasi Kemanusiaan di Yaman Mengkhawatirkan

Para pejabat senior PBB telah menyuarakan kekhawatirannya mengenai situasi kemanusiaan dan keamanan yang mengerikan di Yaman.
Para pejabat senior PBB telah menyuarakan kekhawatiran mengenai situasi kemanusiaan dan keamanan yang mengerikan di Yaman saat konflik militer berkecamuk.(Foto:ODI HPN)

New York, (Tagar 6/12/2017) - Para pejabat senior PBB telah menyuarakan kekhawatiran mengenai situasi kemanusiaan dan keamanan yang mengerikan di Yaman saat konflik militer berkecamuk di negara Arab tersebut, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric pada Selasa (5/12).

Ketika memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan dalam konsultasi tertutup, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed melaporkan tingkat kekerasan yang mengkhawatirkan dan memiliki dampak yang menghancurkan terhadap penduduk sipil, kata Dujarric.

Bentrokan baru meletus sekitar satu pekan lalu antara gerilyawan Syiah Al-Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh. Kedua pasukan tersebut sebelumnya menjadi sekutu melawan pasukan yang setiap kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Bentrokan itu telah mengakibatkan tewasnya Saleh serta puluhan orang lagi, termasuk warga sipil.

Pembunuhan Saleh dan orang lain adalah perkembangan yang merugikan, yang akan menjadi perubahan besar bagi dinamika politik di Yaman, kata Ahmed, sebagaimana diberitakan Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang. Ia menyeru semua pihak agar memperlihatkan penahanan diri dan tidak melakukan tindakan provokasi.

Ahmed menekankan bahwa perlunya penyelesaian melalui perundingan lebih kuat saat ini dibandingkan sebelumnya, dan kembali menyatakan bahwa hanya proses perdamaian yang melibatkan semua pihak lah yang bisa mewujudkan penyelesaian yang damai, layak dan berkelanjutan buat rakyat Yaman.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Mark Lorcock mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa situasi kemanusiaan tetap menyedihkan; jutaan orang Yaman berada di puncak kelaparan terbesar dalam era modern.

Saat memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan, Lowcock mengatakan hampir 8,5 juta orang berada di ambang kelaparan, naik dari kurang tujuh juta pada Juni.

Meskipun Program Pangan Dunia memiliki pasukan makanan sebanyak 136.000 ton meterik di Yaman dan telah ada kelanjutan terbatas import makanan komersial, itu tidak cukup, kata Dujarric.

Ada tujuh kapal komersial yang membawa separuh pasokan per bulan keperluan makanan di Yaman di luar pantai Yaman, dan menunggu izin dari koalisi pimpinan Arab Saudi untuk memasuki Pelabuhan Laut Merah Hudaydah dan Saleef.

Juga ada tujuh kapal komersial yang membawa bahan bakar yang sangat diperlukan yang dalam perjalanan menuju Yaman, kata juru bicara tersebut.

Pesawat kemanusiaan, termasuk pesawat PBB dan Palang Merah, melanjutkan penerbangan ke Sana'a pada Selasa pagi. Satu lagi pesawat organisasi non-pemerintah dijadwalkan tiba pada Rabu, katanya.

Koalisi militer pimpinan Arab Saudi memerangi gerilyawan Al-Houthi dan pasukan yang setia kepada Saleh dalam upaya memulihkan kekuasaan Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.(ant/wwn)

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi