PBB Curigai China Eksekusi Mati Pakar Uighur

PBB menyebut China secara sembunyi telah menjatuhkan hukuman mati kepada seorang ahli geografi etnis Uighur, Tashpolat Tiyip.
Ilustrasi Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (Foto: Pixabay)

Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut China secara sembunyi telah menjatuhkan hukuman mati kepada seorang ahli geografi etnis Uighur, Tashpolat Tiyip.

Temuan itu diketahui PBB dari sekelompok pelapor khusus yang merasakan China sewenang-wenang terhadap vonis yang diputuskan untuk Tiyip, Kamis 26 Desember 2019, seperti dilansir AFP, 27 Desember 2019.

menyebutkan sebelumnya Tiyip telah ditahan karena dituduh telah melakukan tindakan separatisme pada 2017. Setelah itu pengadilan mulai menggelar perkara Tiyip secara tertutup yang diduga tidak adil.Amnesty International menyebutkan sebelumnya Tiyip telah ditahan karena dituduh telah melakukan tindakan separatisme pada 2017. Setelah itu pengadilan mulai menggelar perkara Tiyip secara tertutup yang diduga tidak adil.

Hingga saat ini, informasi terkait keberadaannya sulit dicari. Lembaga pemantau hak asasi manusia itu Tiyip sebelumnya telah diculik.

Tiyip, seorang pakar geografi dan mantan rektor Universitas Xinjiang. Dia salah satu dari banyak intelektual Uighur yang dikhawatirkan organisasi HAM menghadapi persekusi di China.

Oleh karena itu, PBB meminta China untuk membuka informasi tentang keadaan Tiyip saat ini. Serta mengizinkan keluarganya mengunjungi di penjara.

Namun, Kementerian Luar Negeri China membantah tudingan PBB terkait Tiyip. Menurutnya kasus hukum Tiyip masih terus berlanjut dan haknya dilindungi berdasarkan hukum yang berlaku.

Juru bicara Kemlu China, Geng Shuang, menuturkan Tayip didakwa melakukan korupsi dan penyuapan. 

Diketahui, menurut laporan kelompok hak asasi manusia dan sebuah panel PBB, sekitar 1 juta orang Uighur, Kazakh, dan kelompok minoritas lain ditahan di kamp-kamp penampungan internir di provinsi barat, jauh Xinjiang.

China dituduh telah melakukan cuci otak etnis Uighur dan mendoktrin dengan nilai-nilai komunisme. Selain itu, China juga disebut membatasi hak para Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya di Xinjiang untuk beribadah.

Namun, China mengklaim penahanan kamp tersebut untuk pelatihan kejuruan warga Uighur. Selain itu juga untuk mencegah radikalisme dan terorisme agama. []

Berita terkait
Yusuf Martak Ajak FPI-PA 212 Boikot Produk China
Gabungan massa Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan GNPF Ulama meneriakkan yel-yel usir China, demi membela muslim Uighur.
Demo Uighur Juga Berlangsung di Malaysia
Dua kelompok muslim di Malaysia melakukan aksi unjuk rasa menentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan China terhadap etnis Uighur.
Kisah Panjang Kasus Kemanusiaan Uighur di Xinjiang
Kisah kekerasan terhadap etnis Uighur yang telah lama mendiami provinsi paling barat Xinjiang di China.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu