PB IDI Sebut Organisasi Kedokteran Tak Bisa Lebih dari Satu

Ketua Umum PB IDI, dr Moh Adib Khumaidi, mengingatkan kekhawatiran jika organisasi kedokteran lebih dari satu
Logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (Sumber: idionline.org)

TAGAR.id, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI, dr Moh Adib Khumaidi, mengingatkan kekhawatiran jika organisasi kedokteran lebih dari satu. Hal itu akan berdampak pada standar, kode etik, hingga pelayanan kepada masyarakat.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menanggapi situasi yang terjadi baru-baru ini mengenai organisasi profesi kedokteran. IDI menegaskan dalam UU Praktik Kedokteran, organisasi profesi dokter satu-satunya adalah IDI.

Ketua Umum Pengurus Besar IDI, dr Moh Adib Khumaidi, SpOT, menegaskan untuk memberikan perlindungan kepada pasien, meningkatkan mutu layanan, dan memberikan kepastian hukum pada masyarakat maka organisasi kedokteran harus tunggal. Standar layanan, etik, kompetensi, dan mutu layanan harus muncul dari satu organisasi profesi.

"Bila organisasi kedokteran lebih dari satu akan berpotensi membuat standar, persyaratan, sertifikasi keahlian, dan kode etik berbeda, membingungkan tenaga profesi kedokteran maupun masyarakat yang merupakan pengguna jasa," jelas dr Adib dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Jumat, 29 April 2022.

Hasil putusan Mahkamah Konstitusi tahun 2017 menyatakan IDI merupakan satu-satunya organisasi profesi kedokteran di Indonesia. Organisasi profesi memiliki ciri tunggal untuk satu jenis profesi, kegiatannya dibatasi profesionalisme dan etika, untuk mengambil keputusan dalam berorganisasi harus ada forum rapat bersama.

"Untuk organisasi profesi kedokteran, sesuai dengan World Medical Association (WMA), harus bisa merumuskan standar etika, merumuskan kompetensi, dan memperjuangkan kebebasan pengabdian profesi. Muara dari semua ini juga dirasakan oleh masyarakat," kata dr Adib.

layanan kesehatanIlustrasi (Foto: dw.com/id)

Gaduh deklarasi PDSI, IDI serukan organisasi profesi medis tetap solid

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta kepada seluruh anggota organisasi profesi medis untuk tetap solid, terlebih dengan adanya situasi baru-baru ini mengenai deklarasi organisasi profesi lain di luar IDI.

Ketua Umum Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK), Dr. dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA mengatakan setiap organisasi profesi medis yang tercatat di MPPK dan IDI telah sepakat untuk tetap solid dan berada di bawah naungan PB IDI.

"Sesuai putusan Mahkamah Konstitusi tentang tenaga kesehatan telah menyatakan secara jelas bahwa hanya perlu satu wadah organisasi profesi untuk satu jenis tenaga kesehatan. Di Indonesia sendiri, organisasi yang dimaksud adalah IDI," tegas dr Ika dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat, 29 April 2022. (ha)/dw.com/id. []

Kritik IDI, Yasonna Dinilai Terlalu Ikut Campur dalam Organisasi Kedokteran

Surat Keprihatinan 26 Organisasi Profesi Kesehatan Yogyakarta

Deklarasi PDSI: Kita Resmi Diakui Oleh Pemerintah

Meredam Kegaduhan, Ikatan Dokter Indonesia tidak Jadi Mencoret Nama Terawan dari Keanggotaan IDI

Berita terkait
Kritik IDI, Yasonna Dinilai Terlalu Ikut Campur dalam Organisasi Kedokteran
Pernyataan Yasonna dinilai hanya akan menambah runyam perdebatan di publik.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya