Vatikan - Paus Fransiskus menyampaikan permohanan maaaf karena telah menampar seorang wanita yang berusaha merenggut tangannya saat pimpinan tertinggi Katolik itu saat berada di kerumunan umat. Peristiwa itu terjadi tak lama setelah Paus menyampaikan kutbah malam tahun baru yang bertemakan kecaman terhadap segala bentuk kekerasan terhadap wanita.
Dalam video yang memperlihatkan Paus Fransis yang terlihat kesal saat seorang wanita yang berada diantara kerumuman umat itu berusaha memegang tangannya langsung menjadi viral di media sosial. Dalam adegan video berikutnya, Paus terlihat menepis tangan wanita itu dan kemudian menamparnya.
Setelah video itu viral, Paus langsung menyampaikan permintaan maaf secara pribadi. "Kami minta maaf atas perilaku buruk yang diperlihatkan kemarin. Kami kehilangan kesabaran dan itu seharusnya tidak terjadi," ucap Paus seperti dikutip dari thestar.com.my, Rabu, 1 Januari 2019.
Kicauan warganet di Twitter beragam. Salah seorang dalam cuitannya berkata,"Saya bukan Katolik. tapi wanita itu jelas salah. Bahkan sepertinya Paus mengalami rasa sakit."
Seorang nitizen sebaliknya menyayangkan sikap Paus yang ringan tangan, dengan menampar wanita yang mungkin saja tidak punya niat buruk. "Astaga, dia (wanita) itu benar-benar salah, tetapi reaksi Paus seharusnya tidak seperti itu," ucapnya dalam cuitannya.
Insiden itu bermula saat Paus menyapa anak-anak sebelum pementasan Kelahiran Yesus, dalam acara misa malam tahun baru di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Namun mendadak ada seorang wanita yang berada di antara kerumunan itu meneriakkan sesuatu sembari sembari memegang tangan Paus. Tindakan wanita itu hampir membuat Paus terjatuh.
Paus yang berusia 83 tahun itu meringis dan berusaha menepis tangan wanita itu. Seorang penjaga keamanan turun tangan dan berusaha menghalau wanita itu agar menjauh Paus. Namun dengan reflek, Paus menampar wanita itu sebanyak dua kali. Setelah itu Paus kembali berjalan sembari menyapa anak-anak, dan berusaha menjaga jarak dengan para umatnya.
Penghujatan Terhadap Tuhan
Dalam misa tahun baru pertamanya, Paus menyatakan bahwa setiap bentuk kekerasan terhadap wanita adalah bentuk penghujatan terhadap Tuhan, yang lahir dari seorang wanita. "Berkat Tuhan untuk semauanya. Bukan sihir tetap membutuhkan kesabaran, dan cinta," katanya.
Paus berulangkali mengulangi kata-kata "kesabaran dan cinta" dalam kutbahnya.Paus dikenal sebagai sosok pimpinan Katolik yang suka menyapa masyarakat. Ia juga memiliki temperamen yang teguh.
Paus menekankan bahwa wanita adalah sumber kehidupan. Ia menyesalkan bahwa mereka terus dihina, dipukuli, diperkosa, dipaksa untuk melacurkan diri. Paus menggarisbawahi bahwa dalam iman Kristen, "Dari seorang wanita terlahir sebagai pangeran kedamaian.[]