Pasutri Buron Penipuan Investasi Bodong di Jogja

Pasutri pelaku penipuan investasi sembako hotel di Yogyakarta belum diketahui keberadaannya. Polisi menetapkannya sebagai buronan.
Kabid Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Kasus dugaan penipuan investasi sembako hotel di Yogyakarta masih dalam penyelidikan. Dua pelaku sepasang suami istri MY 44 tahun dan IF 40 tahun warga Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, yang dilaporkan masih dalam buronan polisi.

"Penyidik sedang mencari terlapor tapi belum ada pengembangan, sudah dicari beberapa tempat juga belum ketemu," kata Kapala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto kepada wartawan, Selasa 28 Januari 2020.

Yuliyanto mengatakan laporan yang masuk ke pihak polisi sampai saat ini ada enam laporan. Empat di antaranya melapor ke Polda DIY, satu ke Polsek Depok Timur, dan satu di Polres Sleman. "Sekarang masih buronan. Terlapornya sepasang suami istri tersebut yang diduga melakukan penipuan," katanya.

Dari informasi yang diperoleh, ada salah satu korban yang mengalami kerugian kurang lebih mencapai Rp 11 miliar. Polda DIY juga telah memeriksa empat hotel yang diduga menjalin kerja sama dengan terduga pelaku. Namun pihak hotel tidak pernah terlibat dengan hal tersebut.

Polisi belum menetapkan sebagai tersangka kepada terlapor. Alasannya sejak laporan dugaan penipun masuk, sampai saat ini terlapor belum menjalani proses apa pun di kepolisian.

Sekarang masih buronan. Terlapornya sepasang suami istri tersebut yang diduga melakukan penipuan.

Investasi sembako hotel di Yogyakarta yang diduga dilakukan sepasang suami istri dengan nama UD Sakinah ini korbannya tercatat ada 45 orang. Total kerugian yang dialami para korban mencapai Rp 64 miliar. Penipuan yang bermodus penyediaan sembako untuk kebutuhan sejumlah hotel berbintang di Yogyakarta ini, para korban dijanjikan keuntungan 50 hingga 55 persen.

Salah satu korban penipuan perusahaan UD Sakinah Lutfi Kurniawan 38 tahun mengaku total kerugian yang dialami para korban yang ikut berinvestasi telah mencapai Rp 64 miliar. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan di grup WhatsApp yang berisikan 45 korban.

Lutfi menceritakan bagaimana awal mula dia tertarik bergabung dengan UD Sakinah. Menurutnya, berawal dari kakak kandungnya yang sudah mendapat keuntungan secara bertahap walaupun baru satu tahun bergabung. "Tergiur ikut lantaran kakak sudah sudah gabung duluan. Sepertinya aman dan hasilnya kelihatan walaupun bertahap," katanya.

Akhirnya Lutfi bergabung pada 2017. Keuntungan yang diterima Lutfi berjalan dengan baik sampai Desember 2019. Namun, sekitar pada awal Januari 2020, mulai tersendat. Kedua pelaku yakni MY dan IF diduga menghilang. Total kerugian yang ditaksir Lutfi sekitar Rp 1,2 miliar. []

Baca Juga:

Berita terkait
Pengakuan Korban Investasi Bodong Hotel di Sleman
Korban investasi sembako hotel di Yogyakarta terus bertambah. Total korban ada 45 orang dengan nilai kerugian Rp 65 miliar.
Kas Desa Ratusan Juta Korban Investasi Bodong Sleman
Polisi masih memburu pelaku investasi bodong sembako hotel di Sleman. Jumlah terus bertambah, termasuk uang kas kampung ratusan juta dibawa pelaku.
Ada Penipuan Investasi Sembako Hotel di Yogyakarta?
Puluhan orang mengaku menjadi korban penipuan investasi sembako hotel berbintang di Yogyakarta. Para korban merugi hingga Rp 64 miliar.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.