Pasien Sembuh Corona di Bali Tertinggi di Indonesia

Gubernur Bali menyebut belum memikirkan untuk mengajukan PSBB karena berdasarkan tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19.
Gubernur Bali I Wayan Koster saat jumpa pers melalui streaming terkait update Covid-19 di Bali. (Foto: Pemprov Bali/Tagar)

Denpasar - Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Bali adalah tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bali, persentase kesembuhan pasien positif Covid-19 mencapai 58.67 persen per tanggal 4 April 2020.

Koster menjelaskan pasien sembuh sebanyak 159 orang (4 orang WNA dan 155 orang WNI). Selain itu Jumlah kumulatif pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 643 orang dan pasien positif Covid-19 sebanyak 271 orang.

Sampai saat ini telah menunjukkan hasil yang nyata dengan memakai tiga indikator penting.

"Berbeda jauh daripada sembilan provinsi lainnya, bahkan jauh di atas rata-rata nasional (16.86%) dan global/dunia (32.10%). Di Bali, rata-rata lama perawatan pasien positif Covid-19 sampai sembuh adalah 13 hari, masa perawatan paling cepat selama 3 hari, dan paling lama 39 hari (untuk kasus berat)," ujarnya saat jumpa pers streaming di Gedung Gajah Jayasabha, Denpasar, Bali.

Menurut Koster, persentase kesembuhan menjadi satu dari tiga indikator penting keberhasilan berbagai kebijakan dan upaya dalam penanganan Covid-19.

"Sampai saat ini telah menunjukkan hasil yang nyata dengan memakai tiga indikator penting," tuturnya.

Selain indikator kesembuhan, juga indikator rata-rata penambahan pasien positif Covid-19 per hari. Di Bali sebanyak tujuh orang rata-rata penambahan pasien positif (peringkat terendah keempat), lebih rendah daripada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten.

Data menunjukkan bahwa pasien positif Covid-19 sebagian besar bersumber dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak 54 persen, transmisi lokal Bali sebanyak 36 persen, daerah luar Bali sebanyak 7 persen, dan warga negara asing sebanyak 3 persen.

Indikator ketiga yaitu persentase pasien positif Covi-19 meninggal dunia. Tingkat mortalitas akibat Covid-19 di Bali mencapai 1,48 persen paling rendah dari sembilan provinsi lainnya, bahkan jauh di bawah rata-rata nasional (7.46%) dan dunia (7.04%).

Meskipun Bali tidak menerapkan PSBB, tetapi sejauh ini penanganan covid-19 menunjukkan hasil yang lebih baik/terkendali. Padahal, sebelumnya berbagai pihak sangat mengkhawatirkan. Dikatakannya juga, Bali akan terancam Covid-19 karena sebagai destinasi wisata dunia terbesar di Indonesia.

"Bapak Presiden menyampaikan penanganan di Bali sudah berjalan dengan baik. Oleh karena itu, beliau memberi arahan dan menugaskansSaya sebagai Gubernur dan Ketua Gugus Tugas Provinsi Bali agar penanganan Covid-19 semakin baik dan terus ditingkatkan sehingga pandemi Covid-19 bisa berakhir," tuturnya.

Sementara terkait, Koster menaruh perhatian khusus Warga Serokadan, Bangli yang tengah menjalani isolasi mandiri. Pasalnya, sejumlah warga tertular Covid-19 dari seorang PMI yang tak disiplin menjalani isolasi madiri.

"Maka adalah kewajiban pemerintah melayani kebutuhan masyarakat. Silakan berkoordinasi dengan Pemprov Bali. Saya ingatkan jangan sampai ada kekurangan suplai makanan, asupan mereka harus terpenuhi," ucapnya. []

Berita terkait
Larangan Mudik Pengaruhi Tingkat Inflasi Jawa Timur
Akibat program larangan mudik oleh pemerintah membuat tingkat inflasi Jatim berdasarkan data BPS mencatatkan paling rendah dalam tiga terakhir.
Alasan Pemprov Jatim Belum Salurkan JPS Rp 450 M
Pemprov Jatim belum mencairkan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) sebesar Rp 450 miliar karena Dinsos Kabupaten/Kota belum menyetor nomor rekening.
Penjelasan RSUD Dr Soetomo Soal Pasien Corona Kabur
RSUD Dr Soetomo membantah jika ada pasien positif Covid-19 dari yang dirawat kabur Bangil, Pasuruan
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.