Medan - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, dr Whiko Irwan mengatakan pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara mencapai 200 orang.
Whiko menyebut, masyarakat harus lebih serius dalam menjalani protokol kesehatan. Hal yang paling ditekankan adalah penggunaan masker dan menjaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain.
“Kasus positif Covid 19 di Sumatera Utara masih meningkat, hari ini ada penambahan dua kasus lagi. Totalnya 200 orang, sebelumnya 198 orang. Mereka telah dirawat di rumah sakit yang telah ditunjuk," katanya di Medan, Rabu, 13 Mei 2020.
Disebutnya, dengan semakin tingginya mobilitas orang-orang, maka penyebaran Covid-19 akan tinggi. Penggunaan masker bila ke luar rumah menjadi cara agar tidak mengeluarkan droplet atau terkena droplet.
"Kita tidak tahu siapa yang saat ini positif Covid-19 karena tidak sedikit orang-orang dengan kondisi tidak mengalami gejala apa-apa,” kata Whiko.
Jadi, kurangi menyentuh wajah dan sering cuci tangan menjadi keharusan saat Anda beraktivitas di luar rumah
Selain masker, pihaknya juga meminta masyarakat agar mengatur jarak paling tidak dua meter saat berinteraksi dengan orang lain. Karena droplet bertebaran di udara umumnya tidak lebih dari dua meter dari penyebarnya.
“Atur jarak paling tidak dua meter karena droplet pada umumnya tidak lebih dari dua meter bertebaran di udara, entah saat Anda bersin, batuk atau berbicara,” terangnya.
Tindakan lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah cuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir. Ini menjadi penting karena droplet yang bertebaran dari orang yang terinfeksi Covid-19 bisa mengenai benda-benda yang disentuh.
"Jadi, kurangi menyentuh wajah dan sering cuci tangan menjadi keharusan saat Anda beraktivitas di luar rumah," katanya. “Sabun merusak virus ini. Untuk itu kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir dapat menghindarkan kita dari infeksi virus ini,” tuturnya menambahkan.
Walau ada peningkatan pasien positif Covid-19, pasien yang sembuh juga meningkat dari 48 orang menjadi 53 orang atau ada penambahan lima orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan sebanyak 162 orang dan yang meninggal berjumlah 24 orang.[]
