Cianjur - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Cianjur, Jawa Barat, meninggal di Rumah Sakit Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, sebelum di rujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Jakarta.
Kabarnya pasien tersebut dipulangkan ke rumah duka pagi hari dengan perlakuan seperti pasien Covid-19. Hal tersebut tentunya membuat terkejut warga Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat.
Seorang warga di Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat, FMR, 35 tahun, mengatakan setelah mendapatkan informasi terkait dengan meninggalnya seseorang tetangganya ia sangat terkejut. Pasalnya jenazah yang dibawa ambulans ke rumah duka mirip dengan perlakuan jenazah positif Covid-19.
Bahkan menurut FMR, keluarga tak diperbolehkan membuka jenazah yang sudah berada di dalam peti kayu warna putih. Selain itu petugas medis yang membawa jenazah juga dilengkapi dengan alat pengaman. diri lengkap dengan pelindung tubuh. "Saya kaget, pas tadi pagi jenazah datang, perlakuannya mirip dengan orang yang positif Covid-19," kata FMR, melalui sambungan telepon. Kamis, 26 Maret 2020.
Ia mengatakan, Warga yang meninggal berusia sekitar 23 tahun. Menurut FMR, setelah pulang dari Jakarta, warga tersebut drop dan dirawat di RSUD Cimacan. "Ada yang bilang setelah mengirim bunga ke Jakarta, ada yang bilang juga setelah memasang CCTV di Jakarta," ujar FMR. Ia juga menambahkan, jika kemarin warga tersebut hendak dirujuk ke wisma atlet Jakarta namun meninggal dalam perjalanan.
Sementara Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr. Yusman Faisal membenarkan hal tersebut, namun menurutnya pasien tersebut masih dalam pengawasan. ”Yang itu PDP tapi hasil sampel belum ada, kita tunggu aja,” kata Yusman melalui pesan singkat.
Sebelumnya Yusman menuturkan, dua orang Pasien dalam Pengawasan (PDP) akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Pasien tersebut kini tengah dalam persiapan kini tengah dalam persiapan untuk segera dirujuk.
“Kita rujuk ke sana, karena protapnya seperti itu jadi akan dipusatkan di Rumah Sakit darurat Covid-19 Wisma atlet, karena saat ini di RSUD Sayang penuh,” kata Yusman. []
- Muhammad Ginanjar