Pasien Covid-19 di Aceh Tembus 238 Orang

Kabupaten Aceh Tengah yang selama ini nihil Covid-19 ditemukan 3 kasus sekaligus, dari 45 kasus baru dari seluruh Aceh.
Personel Sat Brimob Polda Aceh menyemprotkan disinfektan di halaman luar masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Aceh, Jumat, 20 Maret 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Fajri)

Banda Aceh – Pasien positif virus corona atau Covid-19 di Aceh bertambah sebanyak 45 orang pada Rabu, 29 Juli 2020. Sehingga, total jumlah pasien positif Covid-19 di Tanah Rencong mencapai 238 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan, Kabupaten Aceh Tengah yang selama ini nihil Covid-19 ditemukan 3 kasus sekaligus, dari 45 kasus baru dari seluruh Aceh.

Meski demikian, kata Saifullah, masyarakat diminta tidak panik, namun tetap disiplin mejalankan protokol kesehatan, sehingga kasus positif Covid-19 di Bumi Serambi Mekkah bisa ditekan.

“Virus corona mulai menjalar ke Aceh Tengah. Tinggal Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Singkil, Nagan Raya, dan Subulussalam, yang masih nihil Covid-19," ujar Saifullah dalam keterangannya, Kamis, 30 Juli 2020.

Ia merincikan, 45 pasien Covid-19 itu tersebar di sejumlah daerah, yakni 11 orang warga Bener Meriah, 8 orang warga Aceh Tamiang, 6 orang warga Bireuen, 6 orang warga Aceh Besar, 4 orang warga Lhokseumawe.

Virus corona mulai menjalar ke Aceh Tengah. Tinggal Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Singkil, Nagan Raya, dan Subulussalam.

Kemudian, kata Saifullah, 3 orang warga Aceh Tengah, 3 orang warga Aceh Selatan, 1 warga Aceh Utara, 1 warga Aceh Barat Daya, 1 warga Pidie, dan 1 warga Banda Aceh. Menurutnya, 45 kasus baru ini merupakan lonjakan tertinggi Covid-19 sepanjang pandemi Covid-19 menjalar di Aceh, mulai akhir Maret 2020.

“Kita semua tidak boleh lagi menyepelekan potensi ancaman penularan yang lebih luas. Protokol kesehatan pencegahan penularannnya harus dijalankan oleh semua pihak, baik secara pribadi mapun komunitas,” ujarnya.

Kata Saifullah, pada tingkat individual, maka harus jaga diri, dan lindungi keluarga masing-masing. Caranya menjaga kebersihan, mengelola stres, olah raga teratur, dan istirahat yang cukup.

Selain itu, lanjut Saifullah, juga harus cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak antar sesama, dan selalu memakai masker saat di luar rumah, harus menjadi kebiasaan baru bagi setiap pribadi dan keluarga.

“Apabila protokol kesehatan sudah menjadi perilaku baru dalam keseharian semua orang, potensi penularan virus corona dalam suatu komunitas pun menjadi lebih rendah,” kata Saifullah.

Dalam kesempatan itu, Saifullah juga melaporkan jumlah akumulatif Covid-19 berdasarkan rekap data dari 23 kabupaten/kota, per tanggal 29 Juli 2020, pukul 18.00 WIB.

Jumlah kasus Covid-19 di Aceh sudah mencapai 238 orang dengan rincian, 132 orang dalam perawatan, 94 orang sudah sembuh, dan 12 orang meninggal dunia.

“Berdasarkan data dashboard kasus, ada 2 lagi pasien Covid-19 meninggal, namun belum ada informasi yang lebih rinci,” tutur Saifullah.

Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh secara akumulatif sebanyak 2.342 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.322 orang sudah selesai isolasi mandiri, dan 20 orang dalam pemantauan Tim Gugus Tugas Covid-19.

“Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih sama dengan kemarin, yaitu 135 kasus. Dari jumlah tersebut, 2 PDP dalam perawatan, 131 PDP telah dinyatakan sembuh, dan 2 orang lainnya meninggal dunia,” ujarnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
BMKG Ingatkan Warga Aceh Hadapi Cuaca Ekstrem
BMKG mengingatkan warga Aceh agar waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi melanda Tanah Rencong.
Banjir di Aceh Barat Meluas, Ratusan Warga Mengungsi
Banjir di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Aceh semakin meluas, ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Bocah Aceh Barat Tewas Tenggelam di Genangan Banjir
Seorang bocah di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di lokasi banjir.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.