Pasca Resesi, Besarkah Peluang Pertumbuhan Ekonomi di 2021

Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 yang terkontraksi cukup dalam maka peluang ekonomi untuk tumbuh positif di 2021 cukup besar.
Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet. (Foto: Dokumentasi CORE Indonesia).

Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet menanggapi Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia (BEI), Poltak Hotradero yang menyebut ekonomi Indonesia pada 2021 akan lebih baik. Ia menilai, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 yang terkontraksi cukup dalam, maka peluang ekonomi untuk tumbuh positif cukup besar.

Kebijakan fiskal masih didesain ekspansif dengan defisit anggaran 5,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Apalagi jika mengacu pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III yang sudah relatif lebih baik dibandingkan  kuartal II, artinya proses pemulihan ekonomi sedang terjadi," kata Yusuf saat dihubungi Tagar, Senin, 16 November 2020.

Untuk belanja pemerintah, kata Yusuf, seperti yang diketahui bahwa kebijakan fiskal masih didesain ekspansif dengan defisit anggaran 5,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Dalam belanja pemerintah juga terdapat beberapa pos belanja yang difungsikan untuk mendorong konsumsi.

"Seperti program perlindungan sosial pada anggaran PEN ataupun belanja bantuan sosial," ucapnya.

Tidak hanya ke pos konsumsi rumah tangga, kata dia, belanja pemerintah juga berpotensi memberikan dampak positif terhadap investasi pemerintah. Ini mengingat belanja modal juga tumbuh sebesar 80 persen.

Namun demikian menurut Yusuf, untuk mendorong optimalnnya belanja pemerintah, beberapa evaluasi perlu dilakukan. "Misalnya terkait realisasi belanja yang kerapkali bertumpuk di akhir tahun dan masalah evaluasi penyaluran belanja pemerintah seperti belanja bantuan sosial yang masih menemui masalah ketepatan penerimaan data bantuan," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia (BEI), Poltak Hotradero menyebutkan ekonomi Indonesia pada 2021 akan lebih baik. Ini seiring dengan kebangkitan dari resesi pada tahun 2020.

"Karena tahun 2020 pertumbuhan ekonomi sempat turun dalam, maka tahun 202 akan menjadi lebih mudah untuk bertumbuh lebih tinggi," tuturnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 15 November 2020. []

Berita terkait
Nova: Pengelolaan Aset Daerah Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Plt Nova Iriansyah menilai pemanfaatan aset daerah harus menjadi perhatian serius para pemangku kebijakan.
Pengamat: Investor Sudah Bisa Terima Pertumbuhan Ekonomi Minus
Investor dinilai sudah bisa menerima kondisi perekonomian yang minus dan utang bertambah, terlepas dari adanya UU Cipta Kerja.
Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melambat Akibat Pandemi
Jokowi mengatakan pandemi C-19 masih melanda dunia hingga menimbulkan dampak luar biasa yang dirasakan banyak negara di seluruh dunia.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.