Mamuju - Tiga pekan pasca gempa bumi berkekuatan 6.2 magnitudo mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar), warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Mamuju mulai diserang penyakit.
"Pasca gempa bumi, mereka tidur di luar ruangan dengan kondisi lantai dingin kemudian angin malam yang menambah kedinginan, sehingga beberapa warga binaan kami terserang penyakit flu dan demam," kata Kepala Rutan Kelas IIB Mamuju, I Gusti Lanang, Sabtu 6 Februari 2021.
Kami membutuhkan obat-obatan dan tenda-tenda pengungsian sehingga mereka bisa tidur dengan nyaman.
Namun, kata Gusti, pihaknya sudah memberikan pelayanan kesehatan dengan memberikan vitamin dan obat-obatan kepada warga binaan.
"Untuk saat ini, sebanyak 238 orang warga binaan kami, tidur di luar ruangan," katanya.
Gusti juga mengungkapkan, pihaknya masih membutuhkan bantuan berupa obat-obatan untuk warga binaan yang terserang penyakit.
"Kami membutuhkan obat-obatan dan tenda-tenda pengungsian sehingga mereka bisa tidur dengan nyaman,"ujarnya.
Sementara salah seorang warga binaan Rutan Kelas IIB Mamuju, mengalami patah tulang lengan kanan akibat tertimpa reruntuhan dinding kamar saat terjadi gempa beberapa waktu lalu.
"Dia sempat dioperasi di RS Regional Sulbar dan dirawat di sana beberapa hari, kemudian dikembalikan ke Rutan setelah kondisinya mulai membaik," katanya.
Selain itu, dua petugas di Rutan Kelas IIB Mamuju juga mengalami luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan 6.2 magnitudo itu.
"Yang satu orang tangannya robek saat berusaha mengambil kunci kamar warga binaan dalam peti kaca dan satu orang lagi mengalami luka pada bagian kaki karena lompat dari pos jaga,"tutur Gusti. []