Pasar Cebongan Sleman Jadi Klaster Baru C-19

Pemkab Sleman menyebut Pasar Cebongan menjadi klaster baru penularan corona. Pasar tersebut bakal ditutup 15 September sampai tiga hari ke depan.
Ilustrasi Corona (Foto: Pixabay)

Sleman - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyatakan Pasar Cebongan menjadi klaster baru penularan virus Covid-19 baru di Bumi Sembada. Pasalnya ditemukan sedikitnya 19 orang yang positif terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan, kasus penularan virus corona di Pasar Cebongan sebagai klaster baru karena tidak diketahui asal mulanya. "Seperti diketahui selama ini, jika klaster adalah pola penularannya yang jelas dan sampai ke generasi ketiga.‎ Kalau pertimbangan secara epidimologis ini sudah termasuk klaster," ungkapnya saat ditemui, Senin, 14 September 2020.

Joko mengatakan, kasus Pasar Cebongan bermula dari salah satu penjaga toilet di pasar tersebut yang terkonfirmasi positif pada 7 September lalu. Kemudian menyusul salah satu pedagang yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 satu hari berselang. ‎"Yang bersangkutan ada gejala batuk dan pilek. Kemudian positif pada tanggal 7 September. Setelah itu salah satu pedagang esok harinya dinyatakan positif," jelasnya.

Seperti diketahui selama ini, jika klaster adalah pola penularannya yang jelas dan sampai ke generasi ketiga.‎ Kalau pertimbangan secara epidimologis ini sudah termasuk klaster.

Atas temuan tersebut, Dinas Kesehatan kemudian melakukan tracing kepada sekitar 98 orang. Hasilnya, ada penambahan kasus positif dari hasil tracing dua kasus awal. "Kemarin ada tambahan hingga minggu sore ada sekitar 19 orang. Tracing sampai saat ini ada sekitar 98 orang. Yang positif dari keluarga dua orang positif di awal dan ada yang dari pedagang," terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko HastaryoKepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. (Foto: Tagar/Muhammad Ridwan)

‎Ditambahkan Joko, Dinas Kesehatan sampai saat ini terus melakukan tracing yang dikembangkan ke keluarga masing-masing. Selain kepada keluarga dalam lingkup kecil, tracing juga juga menyasar ke sejumlah pedagang lainnya.

Sementara, ‎yang melakukan kontak erat dengan kasus tersebut diminta untuk karantina mandiri. Sedangkan pasien positif yang juga mempunyai gejala penyakit lain tengah dirawat di rumah sakit. "Untuk yang positif dan mempunyai gejala penyakit lain dirawat di rumah sakit. Sementara, untuk yang tidak ada gejala ditaruh di asrama haji," tambahnya.

Baca Juga:

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya menuturkan akan Pemkab Sleman akan melakukan penutupan sementara Pasar Cebongan selama tiga hari. "Mulai besok (Selasa 15 September) akan ditutup. Pasar Cebongan akan dibersihkan dan sterilisasi," ucapnya.

Pemkab Sleman juga terus melakukan berbagai upaya mencegah penyebaran dan penularan virus corona di pasar-pasar. Namun, mobilitas pedagang yang sulit terpantau menjadi kendala yang dihadapi pemerintah. "Kami sudah menyediakan semuanya untuk mencegah penularan. Tapi pedagang itu kan mobilitasnya tidak bisa dipantau karena dagangan itu juga ada yang dari luar daerah," tuturnya. []

Berita terkait
10 Orang Klaster Warung Soto di Jogja Sembuh C-19
Kabar baik dari Kota Yogyakarta. Sepuluh anggota keluarga penjual soto yang sebelumnya positif C-19 dinyatakan sembuh.
Setelah Soto Lamongan Jadi Klaster Baru di Jogja
Warung Soto Lamongan di Kota Yogyakarta menjadi klaster setelah hasil tracing ditemukan 10 kasus C-19.
Penyebab PN Sleman Hentikan Layanan Seminggu
Pengadilan Negeri Sleman menghentikan layanan selama seminggu mulai 14 September. Berikut alasannya.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu