Papua Peringkat Pertama Jumlah Kasus AIDS di Indonesia

Laporan kasus HIV/AIDS dari tahun 1987 sampai Juni 2019 menunjukkan jumlah kasus HIV terbanyak di DKI Jakarta dan kasus AIDS terbanyak di Papua
Ilustrasi AIDS. (Foto: pixabay.com)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

Laporan perkembangan kasus kumulitif HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular seksual (PIMS) Triwulan II Tahun 2019 secara nasional menunjukkan jumlah kasus HIV yang dilaporkan pada bulan April-Juni 2019 sebanyak 11.519 dan 1.463 kasus AIDS. Laporan ini dikeluarkan oleh Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 27 Agustus 2019.

Sejak pertama kali kasus HIV/AIDS ditemukan tahun 1987 di Bali, sampai dengan Juni 2019 kasus HIV/AIDS sudah dilaporkan oleh 463 kabupaten dan kota (90,07%).

Jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 – Juni 2019 sebanyak 349.882. Lima provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi, yaitu: DKI Jakarta 62.108, Jawa Timur 51.990, Jawa Barat 36.853, Papua 34.473, dan Jawa Tengah 30.257.

[Baca juga: Aktor Video Vina Garut Idap HIV/AIDS]

Sedangkan jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai Juni 2019 sebanyak 117.064. Lima provinsi dengan jumlah AIDS terbanyak, yaitu Papua 22.554, Jawa Timur 20.412, Jawa Tengah 10.858, DKI Jakarta 10.242, dan Bali 8.147.

Jumlah AIDS tertinggi menurut pekerjaan, yaitu: tenaga non profesional/karyawan 17.887, ibu rumah tangga 16.854, wiraswasta/usaha sendiri 15.236, petani/peternak/nelayan 5.789, dan buruh kasar 5.417.

Faktor risiko penularan terbanyak pada kasus AIDS melalui hubungan seksual berisiko pada heteroseksual sebesar 70,2%, penggunaan alat suntik tidak steril 8,2%, homoseksual 7%,  dan penularan melalui perinatal 2,9%.  Angka kematian (CFR) AIDS turun dari 1,03% pada tahun 2018 menjadi 0,3% pada Juni 2019.

Jumlah Odha (Orang dengan HIV/AIDS) yang diobati dengan obat ARV (antiretroviral) sampai dengan bulan Juni 2019 sebanyak 115.750.

Sedangkan jumlah ibu hamil yang terdiagnosis positif sifilis dari tahun 2016 sampai Juni 2019 sebanyak 13.593. Dari jumlah ini yang diobati sebanyak  4.428.

Jumlah kasus HIV yang ditemukan dan dilaporkan jauh dari jumlah kasus HIV yang diperkirakan (estimasi). Estimasi Odha pada tahun 2016 sebanyak 640.443, sedangkan yang dilaporkan sampai dengan Juni 2019 sebanyak 349.882 atau sebesar 60,7%. 

[Baca juga: AIDS Mengintai di Ibu Kota Baru]

Belum semua yang terdiagnosis HIV mendapatkan terapi ARV. Baru sekitar 70% Odha yang pernah mendapat pengobatan ARV, tapi hanya 33% yang rutin menerima pengobatan ARV. Angka putus obat tinggi yaitu 23%. 

Fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang mampu melakukan layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan ARV terbatas. Ada fasyankes yang tidak rutin melaporkan kasus HIV/AIDS. Belum semua ibu hamil yang terdiagnosis HIV dan sifilis diobati.

Dengan jumlah kasus HIV/AIDS yang terdeteksi baru 60,7%, maka perlu ditingkatkan upaya untuk menemukan kasus baru agar warga yang mengidap HIV/AIDS bisa ditangani secara medis. []

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Setiap Ibu Hamil Wajib Tes HIV/AIDS
Setiap ibu hamil wajib tes HIV/AIDS. Upaya itu mengantisipasi bayi tertular virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut.
Komunitas Gay Penyumbang HIV AIDS di Aceh
Komunitas gay atau homoseksual berkembang pesat di Provinsi Aceh, dinilai sebagai faktor penyumbang penyakit menular seksual HIV AIDS.
Komunitas Gay Penyumbang HIV AIDS di Aceh
Komunitas gay atau homoseksual berkembang pesat di Provinsi Aceh, dinilai sebagai faktor penyumbang penyakit menular seksual HIV AIDS.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi