Pansus Banjir Jakarta Dibentuk, Kursi PDIP Terbanyak

DPRD DKI resmi membentuk Pansus banjir yang melanda Jakarta. Kursi terbanyak Pansus dipegang Fraksi PDI Perjuangan (PDIP).
Suasana sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi kawasan Bundaran Bank Indonesia di Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020) pagi. Hujan deras yang mengguyur Jakarta membuat sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam banjir. (Foto: Antara/Winda Wahyu Fariansih/pras)

Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI resmi membentuk Panitia Khusus (Pansus) terkait penanganan banjir yang melanda Jakarta. Kursi terbanyak Pansus dipegang Fraksi PDI Perjuangan (PDIP).

"Diharapkan agar masing-masing fraksi segera menunjuk anggotanya untuk duduk sebagai Panitia Khusus dalam waktu yang tak terlalu lama," kata Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dalam surat resminya kepada Ketua Fraksi, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.

Dari 25 kursi Pansus, partai berlambang kepala banteng mendapatkan enam kursi. Selanjutnya Partai Gerindra dan PKS masing-masing lima dan empat kursi.

Nanti tinggal kita kirim aja (ke Pansus).

Sementara partai lainnya mendapatkan dua kursi kecuali Fraksi Golkar dan PKB-PPP. Kedua fraksi tersebut masing-masing mendapat satu kursi.

Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengatakan telah menyiapkan kadernya untuk duduk di Pansus. Hanya saja ia masih menunggu surat perintah pengutusan anggota fraksi dari Ketua DPRD DKI. "Nanti tinggal kita kirim aja (ke Pansus)," kata Gembong di Jakarta, Jumat 28 Februari 2020.

Menurut Gembong, antisipasi banjir yang dilakukan Pemprov DKI tidak maksimal. Bahkan sejumlah infrastruktur penanganan banjir juga tidak siap menghadapi banjir yang bersumber dari hujan lokal sekalipun.

"Hari-hari ini masih kita dengar ada pompa yang mati misalkan, kan itu harusnya udah gak boleh lagi seperti itu. Nah, makanya kalau ditanya apakah Pemprov antisipasinya sudah maksimal? Ya belum. Belum maksimal," ujarnya

Padahal, kata Gembong, banjir akibat hujan lokal justru lebih mudah diantisipasi. Jika jenis banjir ini saja tak bisa di atasi, kata dia, banjir akibat sumber gabungan tak akan bisa teratasi dengan baik.

"Kalau hujan lokal kan kekuatan pompa-pompa kita yang bisa meminimalisir, berarti kalau hujan lokal saja sudah seperti itu bagaimana kalau tiga kategori banjir numpuk jadi satu. Banjir rob, banjir kiriman, dan banjir lokal, mau jadi apa Jakarta," kata Gembong. []

Berita terkait
Anies Baswedan Membisu Ditanya Penanganan Banjir
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diam seribu bahasa ketika ditanya penanganan banjir yang menerjang Ibu Kota.
Jakarta Banjir, NasDem: Anies Tak Punya Hati
Anggota Komisi V DPR dari Fraksi NasDem mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mempunyai hati nurani terkait banjir di Jakarta.
Banjir Jabodetabek, NasDem: Kepala Daerah Sok Pintar
Anggota Komisi V DPR marah besar Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, dan Gubernur Banten mangkir rapat membahas banjir Jabodetabek.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.