Panic Buying, Anies Baswedan: Stok Pangan Cukup

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan stok kebutuhan pangan mencukupi sehingga tak perlu melakukan aksi panic buying
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 8 Januari 2020. (foto: Tagar/Popy Sofy).

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan stok kebutuhan pangan mencukupi di wilayahnya sehingga masyarakat tidak perlu panik dan melakukan aksi panic buying atau belanja berlebihan.

"Oleh karena itu tidak perlu belanja secara eksesif. Belanja eksesif itu kan bila khawatir stoknya berkurang. Stoknya cukup," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.

Dari komunikasi itu disampaikan bahwa stok kebutuhan di Jakarta cukup.

Anies menyampaikan menyusul sejumlah warga memborong barang pangan di pusat perbelanjaan Jakarta setelah diumumkannya 2 warga negara Indonesia (WNI) positif terkena virus corona di Tanah Air.

Panic BuyingPusat perbelanjaan Diamond Grosir, Kelapa Gading diserbu masyarakat belanja kebutuhan pokok menyusul Presiden Jokowi mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona, Senin 2 Maret 2020. (Foto: Tagar/M Yaqin

Anies kemudian berkomunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) membahas terkait stok kebutuhan pangan untuk masyarakat. "Dari komunikasi itu disampaikan bahwa stok kebutuhan di Jakarta cukup," katanya.

Dia mengimbau belanja berlebihan dapat mengganggu stabilitas Ibu Kota.

Sebelumnya Anies menyampaikan 136 orang sedang dipantau dan 39 diawasi terkait dugaan terjangkit virus corona. Dari 136 orang tersebut, 115 orang dinyatakan sudah sehat.

"Per hari ini, per siang ini, jumlah orang dalam (status) pemantauan, yang sudah tercatat sampai dengan siang hari ini adalah 136 orang, (di antaranya) 115 sudah dinyatakan sehat, 21 orang masih dipantau. Adapun pasien dalam (status) pengawasan, ada jumlahnya 39 orang yang saat ini masih dalam pengawasan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin siang, 2 Maret 2020.

Anies menyampaikan itu kurang lebih sejam usai Istana mengumumkan dua orang warga Depok positif terjangkit corona di Jakarta. Keduanya, ibu dan anak, dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Suroso Jakarta Utara.

Panic BuyingPusat perbelanjaan Diamond Grosir, Kelapa Gading diserbu masyarakat belanja kebutuhan pokok menyusul Presiden Jokowi mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona, Senin 2 Maret 2020. (Foto: Tagar/M Yaqin)

Terkait situasi ini, Anies membentuk tim gerak cepat yang berbasis di kantor Dinas Kesehatan Jakarta. Tim yang terdiri lintas lembaga dan dinas ini akan terus memantau perkembangan virus di Jakarta.

"Pemantauan dilakukan terus-menerus oleh jajaran Dinas Kesehatan dan ini dikerjakan ada Tim Gerak Cepat yang memonitor semua potensi penularan penyakit khususnya yang terkait dengan Covid-19," ujarnya.

Apalagi, kata Anies, lalu lintas warga negara asing di Jakarta terbilang padat. Sebab itu, Anies meningkatkan status waspada melalui Instruksi Gubernur.

"Jakarta sebagai Ibu Kota, pusat kegiatan bisnis, pusat kegiatan perekonomian memiliki interaksi dengan dunia internasional yang amat tinggi," ujar dia. []

Berita terkait
2 WNI Positif Corona, Asing Dibatasi ke Indonesia
Pemerintah bakal membatasi masuknya warga negara asing (WNA) ke Indonesia setelah 2 WNI di Tanah Air positif corona.
Panic Buying di Ritel, Warga: Hanya Belanja Bulanan
Pusat perbelanjaan diserbu masyarakat (panic buying) belanja kebutuhan pokok menyusul Jokowi umumkan 2 orang Indonesia positif corona.
Waspada Virus Corona, Anies Baswedan Gandeng Tentara
Anies Baswedan melibatkan peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upaya kewaspadaan terhadap resiko penularan virus corona (Covid-19).
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.