Jakarta, (Tagar 5/12/2017) - Akun Twitter resmi Angkatan Udara Republik Indonesia di @_TNIAU men-tweet peringatan kepada netizen agar hati-hati memposting status atau memberikan komentar di media sosial terutama ujaran kebencian yang berhubungan dengan TNI AU.
Dalam tweet terbaru yang diposting hari ini, Selasa (5/12), Airmin (admin Twitter TNI AU), mengingatkan netizen agar berhati-hati memposting ujaran kebencian. "Diam bukan berarti tidak bekerja. Aturan sudah jelas, termasuk ancaman hukumannya," tulis Airmin.
Peringatan Airmin ini berkenaan dengan banyaknya status dan komentar di media sosial yang menjelekkan institusi TNI AU terutama dengan dicalonkannya Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI yang baru oleh Presiden Joko Widodo.
Beberapa postingan dan komentar di media sosial menghubungkan TNI AU dengan PKI tahun 1965. Beberapa postingan yang juga di screenshot di postingan TNI AU di Twitter menyebutkan kedekatan AU dengan PKI.
"AU??? Yg ikut PKI 65 dulu kan dari AU....," tulis akun Nirmala Bodi Chania.
"Angkatan udara emang diinginkan PKI jadi Panglima... Waspada," kata akun Bashari.
Berikut screenshot yang ditampilkan TNI AU dalam postingannya hari ini.
(Fet)